PIKIRAN KITA DULU DAN SEKARANG
Dulu mungkin kita berpikir: “Saya bertahan, waspada, virus ini akan segera selasai.
Sekarang: Kita tidak tahu kapan bisa selasai. Rasa ketakutan, kecemasan tetap ada.
Mengapa Takut?
Kita mau mengendalikan semua, tahu semua, mengontrol semua. Oleh karena kita tidak bisa menguasai virus ini, belum ada immunisasi (vaksin) atau obat ampuh untuk ini, kita merasa “dikuasai” oleh COVID-19
Banyak orang takut terpapar virusnya.
Dasar Yang Kokoh Di Dalam Kristus
“Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.” Mazmur 63:4
“Inilah artinya bertobat: mengalami perubahanhati dan pikiran sehingga menghargai Allah di dalam Kristus lebih dari hidup” – John Piper
Pertanyaan: Apakah Anda menghargai hidupmu lebih daripada Kristus?
Memuliakan Tuhan dalam segala hal.
“Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.” Filipi 1:20
Kita harus punya mindset (sifat) untuk memuliakan nama Tuhan dalam keadaan sehat dan keadaan sakit.
Allah bekerja dalam keadaan sakit.
“Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.” 2 Korintus 12:7
Kesaksian Paulus menguatkan kita bahwa jika kita dapat sakit, kita tetap memuliakan Tuhan. Penyakit apa pun bisa mengingatkan kita jangan bersifat sombong.
Kita bertanggungjawab, ikut imbauan dari pemerintah,namun tidak takut penderitaan.
“Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.” 1 Petrus 4:19
Yesus Kristus menderita untuk membayar lunas keselamatan kita. Kita harus rela menderita kalau penderitaan, termasuk sakit, kehendak Tuhan.
Apakah punya sikap serupa dengan Kristus?
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanyauntuk sahabat-sahabatnya. “ Yohanes 15:13
Yesus siap berkorban untuk sesama. Apakah kita juga rela memberikan nyawanya demi nama Tuhan dimuliakan?
Rasa ketakutan berlawanan dengan Kuasa Tuhan.
Sering kali ketika kita merasa takut atau kuatir, dari satu sisi, kita kurang percaya kepada kuasa Tuhan.
Kalau semua dalam kuasa dan kehendak Tuhan, tujuan kita adalah kemuliaan Tuhan saja.
Tindakan yg dilakukan bisa dipertimbangkan dengan pertanyaan, Apakah hal tersebut akan memuliakan nama Tuhan?
Damai sejahtera hanya dalam dasar yang koko yaitu Yesus Kristus.
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah dalam segalahal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damaisejahtera Allah, yang melampaui segalaakal, akan memelihara hati dan pikiranmudalam Kristus Yesus.” Filipi 4:6-7
Kekuatiran kita bisa menjadi pokok doa. Kemudian ada damai sejahtera dari Tuhanakan memilihara kita.
Satu tujuan yang lain dari pandemi ini ialah pertobatan.
Penderitaan adalah sebuah tindakan disiplin, bukan kehancuran. “Karena Tuhan menghajarorang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesahorang yang diakui-Nya sebagai anak” (Ibr. 12:6). – John Piper, Kristus dan Virus Corona
Allah memperbolehkan pandemi ini agar kita semua semakin sadar atas dosanya. Hasil yang terbaik dari pandemic ialah kita bertobat dan mengalami pembaruan rohani.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerjadalam segala sesuatu untuk mendatangkankebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuaidengan rencana Allah. Roma 8:28
Apakah percaya COVID-19 ini masuk kedalam rencana Allah?
Apa yg bisa dilakukan dalam hidupmu agar memuliakan Tuhan di tengah pandemi ini?
Buku yg gratis “Kristus dan Virus Corona” bisa dapat dari sini.