Pendahuluan
Kitab 2 Samuel adalah kelanjutan dari kitab 1 Samuel, mengambil cerita dari akhir kehidupan Raja Saul hingga kematian Raja Daud. Kitab ini adalah bagian penting dari narasi Alkitab, menghubungkan peran Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan dengan sosok Mesias yang kelak akan lahir dari keturunan Daud.
Bagian I: Kematian Saul dan Naiknya Daud
Kematian Saul
Saul, raja pertama Israel, menemui akhir yang tragis di medan perang. Dia dan putra-putranya, termasuk Yonatan, teman karib Daud, tewas dalam pertempuran dengan orang Filistin. “Saul berkata kepada pembawanya senjata: Tariklah pedangmu dan bunuhlah aku dengan itu” (2 Samuel 1:4).
Daud di Hebron
Setelah kematian Saul, Daud diurapi menjadi raja atas Yehuda dan pemerintahannya dimulai di Hebron. “Maka pergilah Daud ke Hebron, dan di sana diurapilah dia menjadi raja atas kaum Yehuda” (2 Samuel 2:4).
Korelasi dengan Kedatangan Yesus
Kenaikan Daud ke tahta adalah sebuah peristiwa simbolis yang menunjukkan bagaimana Mesias—Yesus—akan datang dari keturunan Daud.
Bagian II: Perang dan Ekspansi
Perang Saudara dan Rekonsiliasi
Setelah kematian Saul, terjadi perang saudara antara pendukung Daud dan pendukung keluarga Saul. Akhirnya, seluruh Israel menerima Daud sebagai raja. “Maka berangkatlah semua suku Israel mendapatkan Daud” (2 Samuel 5:1-3).
Pemulihan Kota Yerusalem
Daud merebut Yerusalem dari orang Yebus dan menjadikannya ibu kota kerajaannya. “Maka direbutlah benteng Sion itu; itulah Kota Daud” (2 Samuel 5:7).
Bagian III: Skandal Uriyah
Dosa Dengan Batsyeba
Daud jatuh dalam dosa dengan Batsyeba dan merencanakan kematian suaminya, Uriyah, yang adalah seorang tentara yang setia. “Kirimkanlah dia ke tempat pertempuran yang paling berbahaya, lalu undurlah daripadanya, sehingga ia tewas dan mati” (2 Samuel 11:15).
Hukuman dan Pertobatan Daud
Tuhan menegur Daud melalui nabi Natan, dan Daud bertobat. Meskipun demikian, konsekuensinya berat. “Sebab itu pedang tidak akan menjauh dari keluargamu untuk selama-lamanya” (2 Samuel 12:10).
Korelasi dengan Kedatangan Yesus
Ketidaksempurnaan Daud menunjukkan kebutuhan akan seorang Mesias yang benar-benar sempurna, yang akan membawa keadilan dan keselamatan—sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh Daud atau raja-raja lainnya.
Bagian IV: Akhir Kehidupan Daud
Pemberontakan Absalom
Salah satu putra Daud, Absalom, memberontak tetapi kemudian terbunuh dalam pertempuran. “Dan ditemukanlah Absalom oleh hamba-hamba Daud” (2 Samuel 18:9).
Pernyataan Terakhir Daud dan Kematian
Daud memberikan petunjuk kepada Salomo, putranya, dan akhirnya meninggal dalam usia tua. “Aku akan menurut jalan segala bumi; berlakulah kuat dan perkasa” (2 Samuel 2:2).
Korelasi dengan Kedatangan Yesus
Salomo, putra Daud dan Batsyeba, menandakan kelanjutan dari garis keturunan Daud dari mana Mesias akan lahir. Ini menegaskan peran Daud dalam rencana keselamatan Tuhan.
Kesimpulan
Kitab 2 Samuel tidak hanya memberikan gambaran tentang pemerintahan Daud, tetapi juga mengisi banyak petunjuk tentang bagaimana Mesias yang akan datang—Yesus Kristus—akan memenuhi rencana keselamatan Tuhan. Meskipun Daud adalah seorang raja yang besar, dia juga penuh kelemahan, memperlihatkan kebutuhan mendesak akan seorang Mesias yang sempurna, sesuatu yang akhirnya terwujud dalam kedatangan Yesus. Dengan demikian, kitab ini menjadi jembatan penting yang menghubungkan Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru dan rencana keselamatan Tuhan bagi dunia.