Isa Al Masih sudah dewasa. Dia berumur 30 tahun, dan Dia tahu bahwa waktunya sudah tiba untuk mulai menyebarkan kebenaran.
Tetapi pertama-tama, Dia pergi ke sungai di mana Nabi Yahya mempermandikan orang-orang yang sudah siap untuk menjadi umat Allah. Isa Al Masih juga dipermandikan sebagai tanda bahwa Dia sudah dan selalu menyerahkan diri kepada Allah Yang Maha Esa.
Setelah Nabi Isa dipermandikan, Dia diliputi oleh Roh Allah. Roh Allah memimpin Dia ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis.
Empat puluh hari empat puluh malam Isa Al Masih tidak makan. Lalu Ia merasa lapar. Iblis datang dan berkata, “Engkaulah yang berkuasa, bukan? Engkaulah yang datang dari Allah — yang dijanjikan dari awal, bukan? Engkau sudah lapar, bukan? Nah, ubahlah batu-batu ini menjadi roti. Lalu engkau boleh makan dan menjadi kuat lagi.”
Isa Al Masih menjawab, “Di dalam Kitab Suci tertulis: ‘Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi juga dari setiap perkataan yang diucapkan oleh Allah.’ ”
Sesudah itu Iblis membawa Isa ke Yerusalem dan menempatkan Isa di atas puncak Bait Allah. Lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Engkau kekasih Allah, bukan? Kalau begitu, terjunlah ke bawah. Pasti Allah akan menyelamatkan engkau karena di dalam Kitab Suci ada tertulis: ‘Allah akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya melindungi Engkau.’ ”
Isa Al Masih menjawab, “Tetapi di dalam Kitab Suci juga tertulis, ‘Jangan engkau mencobai Allah, Tuhanmu.’ ”
Kemudian Iblis mencobai Isa Al Masih lagi. Iblis membawa Isa ke gunung yang tinggi sekali. Dari gunung itu Iblis menunjukkan semua kerajaan dunia ini dengan segala kekayaannya. Lalu Iblis berkata kepada Isa, “Semua ini akan saya berikan kepada-Mu kalau Engkau sujud menyembah saya.”
Isa Al Masih menjawab, “Pergi kau, hai penggoda! Dalam Kitab Suci tertulis: ‘Sembahlah Allah, Tuhanmu, dan layanilah Dia saja!’ ”
Akhirnya Iblis meninggalkan Isa. Malaikat-malaikat pun datang melayani Dia. Syukurlah Isa Al Masih dapat terlepas dari godaan Iblis.
Kalau Dia gagal, Dia tidak akan sanggup menghancurkan kerajaan Iblis dan tidak akan dapat membangun kerajaan Allah. Tetapi Dia bersandar kepada Allah Yang Maha Esa dan firman-Nya. Dia menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan tidak mengikuti bujukan Iblis.
Dia tahu bahwa Iblis selalu berbohong, tetapi firman Allah selalu benar. Kita juga sebaiknya mengikuti teladan Isa Al Masih dan melawan godaan Iblis dengan firman Allah yang benar.