Pada malam hari itu, yaitu ketika Siti Maryam melahirkan, gembala-gembala menjaga kawanan ternak mereka di sebuah padang rumput di sekitar Bait Lahm.
Malam itu sepi dan cukup gelap. Yang tampak hanyalah cahaya bintang-bintang dan bulan, mungkin juga cahaya api unggun. Tidak ada listrik ataupun lampu pada zaman itu.
Tiba-tiba kegelapan malam berubah menjadi terang oleh sejumlah besar malaikat dari surga yang menampakkan diri kepada para gembala. Mereka bertasbih serta bertahmij memuji Allah Yang Mahakuasa.
Para gembala sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut. Ada kabar yang sangat menggembirakan. Hari ini telah lahir di Bait Lahm, Penyelamat, Al Masih nama-Nya. Inilah tandanya: Kalian akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan kain dan terbaring di dalam keranjang rumput.”
Para malaikat memuji Allah yang mahabesar. Kata mereka, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera kepada semua orang yang berkenan kepada-Nya!”
Pujian ini dipanjatkan oleh malaikat-malaikat yang sedang sangat bergembira karena sudah lahir Penyelamat yang telah dijanjikan sejak zaman Nabi Adam dan Nabi Ibrahim.
Dia akan menghancurkan kuasa Iblis dan akan membuka jalan yang lurus bagi semua orang (Shirotul Mustaqim). Lalu malaikat-malaikat meninggalkan para gembala itu dan kembali ke surga.
Untuk beberapa menit, para gembala yang sederhana ini masih terheran-heran.
Kemudian mereka saling mengajak, “Ayo, mari kita pergi ke Bait Lahm untuk melihat apa yang terjadi di sana.”
Lalu mereka cepat-cepat berangkat untuk menjumpai Yusuf dan Siti Maryam, dan Sang Bayi yang sedang terbaring di tempat pembaringan-Nya — sesuai dengan berita para malaikat itu.
Bayangkanlah, gembala-gembala sedang berdiri disitu dan melihat ke bawah, kepada bayi Isa Al Masih yang sedang terbaring. Bayi yang kecil dan yang masih lemah ini akan menjadi Raja Adil dunia kok.
Mereka melihat ke bawah dengan perasaan terpesona, kagum, dan penuh hormat. Mereka sudah yakin bahwa Bayi ini adalah Yang dinantikan, Yang dijanjikan Allah — Imam Mahdi atau Penyelamat, yaitu Domba Allah Yang akan menjadi kurban yang akan menghapus dosa dunia.
Setelah gembala-gembala melihat, percaya, dan menyembah, mereka pergi dan memberitahukan hal itu kepada setiap orang yang mau mendengar.