Banyak orang pada hari kini percaya Alkitab dipalsukan.
Namun penulis Al-Qur’an tidak demikian. Banyak ayat dari Al-Qur’an mengakui kebenaran Alkitab atau istilah yg lain, Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil.
Dalam Surah 5:65-66 – Kitab Suci sebelum Al-Qur’an dianggap benar untuk menunjukkan jalan kepada hidup senantiasa.
Dan sekiranya Ahli Kitab itu beriman dan bertakwa, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan mereka, dan mereka tentu Kami masukkan ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada sekelompok yang jujur dan taat. Dan banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan.
Juga di 10:94, penulis Al-Qur’an mendorong orang yg ragu tentang kebenaran untuk membaca Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil.
Maka jika engkau (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang yang membaca kitab sebelummu. Sungguh, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orang yang ragu.
Kalau Allah Mahakuasa, tidak mungkin ada orang yg dapat mengubah Firman-Nya. Berarti penulis Al-Qur’an Nabi Muhammad SAW tidak percaya Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil dipalsukan.
6:115: Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
6:34 Dan tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu.
Kesimpulannya dari Al-Qur’an, tidak ada ayat sama sekali yg menyatakan bahwa Kitab Suci Taurat,Zabur atau Injil dipalsukan.
Kapan pendapat ini muncul? Sekitar 300 tahun setelah Al-Qur’an dituliskan.
Orang yg bernama Ibn-Khazem (1000) mulai mengklaim bahwa Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil sudah dipalsukan. Siapa lebih dapat percaya, Nabi Muhammad SAW atau Ibn-Khazem?