Filipi 2:1-11
Apa itu kerendahan hati? Apakah ketika seseorang pergi ke warkop dan minum dengan orang lain?
Ataukah ketika sesorang membiarkan adanya gangguan dalam kehidupan keseharian mereka?
Kita sebagai saudara-saudari dalam gerejea harus mempunyai sifat kerendahan hati kalau kita ingin taat kepada Allah.
Hari ini kita belajar dari perikop ini, Filipi 2:1-11.
Latar Belakang
Surat ini ditulis oleh Paul ketika ia berada dalam penjara. Dia menulis ke beberapa gereja di kota Filipi. Saat itu, belum ada gedung seperti yg ada hari ini untuk gereja. Kemungkinan mereka berkumpul dalam sebuah rumah. Saya sarankan Bapak Ibu semua membaca Kisah Para Rasul 16 hari ini. Bab tersebut berisi cerita bagaimana Paulus dan Silas menanam dan Roh Kudus memulai gereja di daerah Filipi
Seperti hari ini, jemaat gereja di Filipi memiliki berbagi masalah. Sebelum Paulus membahas dan menulis tentang masalah di Filipi, ia mengajarkan orang-orang perikop ini dan tentang apa perikopnya ini? Ini adalah tentang kerendahan hati Kristus
Dari Filipi 2:1 di dalam Kristus kita mendapatkan empat 4 hal – “Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan”
Ada nasihat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih mesra dan belas kasihan.
Dari Filipi 2:2, “karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,” kita belajar bagaimana kita bisa melengkepi sukacita kita. Yg pertama adalah berpikir dengan cara yang sama atau dari teks- Hendaklah kamu sehati sepikir. Siapa di sini yg disebut anggota keluarga? Siapa di sini yg memiliki teman dekat? Siapa di sini yg sudah menikah?
Dalam setiap hubungan yg baru saja disebutkan, kita bisa menjadi satu dalam hati dan pikiran dengan orang lain. Tetapi tanpa adanya kasih, kualitas ini tidak dapat, tidak dicapai terjadi. Inilah sebabnya mengapa Paulus menambahkan dalam suratnya “memiliki kasih yg sama”. Sebenarnya kasih itu sama halnya dengan apa yg diperintahkan dan diberitahukan oleh Tuhan Yesus dalam Yohannas 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Hal yg wajib dan perli dimilki untuk mempunyai kerendahan hati dalam kehidupan gereja adalah kasih. Jika kita sebagai saudara-saudari dalam Tuhan Yesus mengasihi satu sama lain, maka kita akan memiliki satu roh.
Kembali ke Filipi pasal dua, ayat kedua, kita dapat membaca sebuah urutan. Hal yang pertama adalah satu kasih, kemudian satu roh dan satu tujuan. Tanpa kasih, maka tidak mungkin untuk dapat bekerja sama dengan baik dalam kehidupan bergereja. Berbagai jenis pertikaian akan terjadi. Sebagai contoh, mungkin salah satu orang menyukai warna hijau untuk warna cat di dinding. Tapi, orang yg lain menyukai biru muda untuk catnya. Mereka terus bersikukuh atau bertikai dengan pilihan mereka dan mungkin membuat mereka terpisah dari jemaat gereja.
Hal semacam ini bisa saja terjadi jika kita tidak saling mengasihi. Tanpa kasih kepada orang lain, kita semua menjadi egois atau mementingkan diri sendiri.
Wow, apa yg Anda ketahui? Bahwa itu adalah hal yg sangat dipertimbangkan oleh Paulus dalam ayat berikut. Mari kita lanjutkan membaca Filipi 2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Pak, Bu, saya ingin bertanya kapan di dalam kehidupan Anda saat Anda masih memiliki sifat atau pemikiran yg egois atau yg mementingkan diri sendiri? Dengan kasih yg tulus dari hati saya, menyarankan setiap orang di sini untuk menyingkirkan pikiran egoisnya (mementingkan diri sendiri) hari ini. Coba kita lihat lagi dari ayat tersebut. Ketika kita menyingkirkan pikiran egois kita dari pikiran kita, kita bisa mengisi pikiran kita dengan kerendahan hati. Dan kerendahan hati merupakan kebalikan dari pikiran egois (mementingkan diri sendiri).
Kadang-kadang kita harus memaksa diri kita ketika kita lebih mempertimbangkan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri kita sendiri. Hal ini tidak mudah, bukan? Kadang-kadang sulit. Apalagi jika ada orang yg jahat, kejam, dan suka berbohong.
Apakah tandanya atau tindakan kerendahan hati dalam kehidupan bergereja? Kita sudah mempelajari dua, yg pertama adalah Kasih, dan yg kedua adalah menyingkirkan pikiran egois dair pikiran kita dan lebih mempertimbangkan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri kita sendiri.
Kita bisa mempelajari cara untuk menyingkirkan pikiran pikiran tersebut lebih dalam lagi dari ayat yg keempat. “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”
Suatu contoh. Di dekat satu gereja ada banyak orang tidak percaya atau mengenal Allah. Gereja ini memiliki banyak orang yg menggunakan mobil, sepeda motor dan kebutuhan mereka lebih dan sudah dicukupi Allah. Orang-orang yg tinggal di dekat gereja ini sering lapar, karena sulit bagi keluarga mereka untuk mencari pekerjaan. Sekarang jika gereja yg kita contohkan terus mengabaikan kebutuhan mereka tersebut. Apakah mereka mematuhi ayat ini? Apakah mereka berpikir tentang siapa yg terutama?
Karena kita semua mengikuti Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita, Tuhan kita, adalah lebih baik jika kita menjalani hidup kita sesuai dengan kehidupan-Nya.
Ini pesan dari ayat 5, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,”
Pikiran dan perasaan harus mejadi seperti Yesus. Mungkin beberapa orang berpikir bahwa ini tidak mungkin dan kita tidak bisa melakukanya karena kita hanya manusia dan Tuhan Yesus adalah Allah. Coba lihat kembali kata-kata dari ayat ini. Buatlah sikap Anda sendiri. Kata ini berarti kita semua bisa memutuskan tentang pikiran dan sikap kita.
Juga, siapa di sini yg telah dilahirkan kembali atau sudah mengalami kelahiran baru? Siapa di sini memiliki Roh Kudus dan satu dengan Tuhan Yesus? Jika demikian, mari kita baca 1 Korintus 2:16, “Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kami memiliki pikiran Kristus. ”
Pikiran dan sikap dapat dipilih, dan pilihan adalah sama dengan Tuhan Yesus, apakah merekan yg penuh dengan kasih, kerendahan hati, atau kedagingan dan berpikir tentang diri sendiri? Yang mana yg Anda pilih? Mana yg lebih tepat untuk hidup dalam kehidupan gereja?
Salah satu contoh terbaik adalah kehidupan dan perbuatan-perbuatan dari Tuhan Yesus. Sejak awal dia tinggal di surga. Dia meninggalkan tahta sorga, tempat di mana segala sesuatunya sempurna dan mengagumkan dan kemudian turun ke dunia ini. Salah salah satu nama nya adalah Imanuel, yg berarti Allah menyertai kita.
Juga, dalam ayat 6 kata “menjadi” berarti dia selalu ada dulu dan sekarang. “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.” Yohannes 1:1 pada mulanya adalah Firman… dan dari bab ini kita tahu Firman itu adalah Yesus.
Sejak dari awalnya mengenai Yesus disini adalah Ia Tuhan dan tidak dapat diubah. Kata dari bahasa Yunani yg berarti huparchein dan artinya ada bagian dari orang tidak mungkin mengubah bawaan. Dia yg ada, yg sudah ada dan yg ada seterusnya.
Kata lain dari teks asli adalah satu untuk “rupa Allah” yg morphe. Kata ini berarti bentuk dan rupa esensial yg tidak pernah berubah. Tuhan memiliki bentuk atau morphe atau rupa atau substansi dan Yesus adalah dari substansi ini bentuk.
Ungkapan “Tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yg harus dipertahankan.” Adalah dari bahasa Yunani dan berarti sesuatu yg bernilai besar akan terusul atau diperintah atau dicuri meskipun ada risiko atau konsekuensi.
Tuhan Yesus tidak memiliki keegoisan apapun. Ayat ketiga dan keempat kita membaca digenapi oleh Yesus dan dia juga memberi contoh yg luar biasa bagi kita.
Kerendahan hati yg luar biasa ditunjukkan Yesus kepada kita semua oleh Tuhan Yesus. Dunia ini penuh dengan dosa dan kotor serta tercemar, tetapi untuk manfaat dan kebutuhan kita semua Tuhan Yesus datang ke dunia ini. Dia meninggalkan surga dan menjadi Juruselamat dan mengampuni dosa sekerang dan selamanya. Jika kita mencoba dengan kekuatan sendiri, kita akan gagal dalam kekekalan dan dari penerima pengampunan dosa.
Dalam Ayat ke-7 kata katanya mengosongkan dirinya, atau kenosis bahasa asli ini adalah. “melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”
Hal yg sangat penting, Tuhan Yesus tidak mengosongkan sifat illahi-nya. Dia terus memiliki sifat (kodrat) illahi-Nya ketika tinggal di bumi ini. Ketika ia masuk ke dalam dunia sebagai manusia, Ia menambahkan ke ilahiannya.
Kata ini berasal dari kalimat – mengambil rupa seorang hamba – yg berarti Ia menambahkan, tidak diperturkarkan.
Bagi kita, apa yg bisa kita tambahkan ke kebiasaan kita setiap hari? Apa yg bisa kita lakukan jika kita ingin melayani orang lain seperti Tuhan Yesus melayani kita ketika ia tinggal di bumi?
Saya ingin menyarankan kita semua mempertimbangkan dan berpikir tentang pertanyaan ini, apa yg bisa kita tambahkan ke kehidupan kita sehingga kita bisa menjadi lebih rendah hati? Apa yg orang lain perlu diajarkan? Tugas apa perlu untuk dilayani? Apa yg tetangga perlukan agar Injil bisa diberitakan kepada mereka? Luangkan waktu hari ini untuk berdoa dan mematuhi dan menaati Roh Kudus.
Dari ayat kedelapan, ” Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” kita dapat membaca dan berpikir tentang kerendahan hati yg ditunjukkan dan dilakukan oleh Yesus sendiri. Mari kita membuat daftar tentang kerendahan hati Yesus.
1 – ia mengambil bentuk manusia, bukan malaikat yg adalah makhluk yg lebih mulia.
2 – Dia sebagai terang dunia memasuki rahim gelap Maria
3 – Ketika Yesus lahir, tempatnya sangat sederhana, rendah dan miskin.
4– keluarga duniawi Yesus tidak kaya tetapi sangat miskin.
5– dia rela menyerakahkan dirinya kepada otoritas ayah dan ibu duniawi.Nya
6 – Dia menunggu lama sebelum memulai pelayanan Nya.
7 – Seperti manusiapun, Ia menjadi haus, lapar, lelah, dan sedih. Semua perasaan ini tidak di sorga.
8 – Dia menaati Bapa di surga seratus persen, dia tidak ingin menjadi lebih besar atau lebih tinggi ketika dia dicobai.
9 – Dia menyerahkan dan memberikan dirinya untuk salib.
10 – Akhirnya, ia telah merendahkan diriNya dengan rasa malu, cemoohan, dan hinaan oleh orang banyak pada saat kematian-Nya.
Tuhan Yesus mematuhi Bapa surgawi dengan sempurna, dia adalah teladan serta contoh tertinggi bagi kita sehingga kita dapat menjadi anak-anak yg taat Tuhan.
Untuk orang Yunani pada waktu itu, kerendahan hati dianggap lemah dan hina. Tapi sifat ini oleh Tuhan dibalik. Dalam kerajaan Allah, tidak ada tempat untuk kesombongan. Hal yg sama juga untuk kehidupan gereja. Kesombongan akan menjadi kendala bagi Injil dan kerajaan Allah untuk diperluas. Apakah Kita memiliki misi lain? Tidak ada
Hari ini, siapa yg di sini memiliki kesombongan dalam hati mereka? Kita semua bisa mengangkat tangan, bukan? Kita harus melihat dan membunuh pikiran sombong dan perasaan sombong dalam hati kita. Teladan dan contoh yg tertinggi sudah di tunjukkan oleh Tuhan Yesus. Dan ada lebih banyak lagi dari 10 hal yg Yesus serahkan dan berikan ketika Dia menjadi manusia.
Kerendahan hati hanya mungkin dengan bantuan dari Roh Kudus dan jika kita menyerahkan diri. Dalam kehidupan gereja, tidak ada waktu untuk argumen atau perkelahian atau pertikaian. Sebenarnya saya percaya kalau orang-orang dalam gereja sering bertengkar dan berkelahi satu sama lain, Setan sangat bahagia.
Dalam pertikaian orang-orang berpikir egois, dan tidak mempertimbangkan orang lain yg lebih baik atau lebih tinggi dari diri mereka sendiri.
Tuhan Yesus tidak memiliki batas untuk kasihNya. Ketika dia disalibkan, Ia juga harus menyerah kepada bentuk kematian yg sangat kejam, menyakitkan dan memalukan. Saat itu, masyarakat Romawi tidak diizinkan untuk disalibkan. Dan untuk orang- orang Yahudi, kalau seseorang disalibkan, mereka sangat dikutuk oleh Tuhan.
Namun melalui semua ini, semua kejahatan, kekejaman, dan kerendahan hati dari Tuhan Yesus ia ditinggikan. Ketika kerendahan hatinya adalah serendah mungkin, Allah meninggikan dia ke titik tertinggi.
Kita bisa terus membaca fakte ini dari ayat kesembilan, “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama“. Nama Tuhan Yesus ditinggikan oleh siapa? Oleh Tuhan Allah di surga. Tuhan Yesus tidak meninggikan namanya sendiri atau memikirkan kekhawatiran sendiri di atas orang lain. Melalui tindakan rendah hati, Allah memuliakan nama Yesus.
Ini adalah pelajaran lain bagi kita semua siang ini. Kadang-kadang ada godaan bagi kita untuk meninggikan nama kita sendiri. Misalnya seseorang ingin menjadi populer, penting, dan dihormati. Dia berusaha keras sendiri dan mungkin mencapai tujuan. Namun, tidak ada satu lebih tinggi dari Allah. Allah sendiri dapat merendahkan orang (mempermalukan) orang-orang ini sangat cepat sehingga mereka menjadi malu. Adalah lebih baik kalau kita semua taat kepada Allah, menyerahakan diri dan membiarkan Tuhan sendiri untuk meninggikan nama kami kalau Dia memilih untuk melakukannya
Ayat Kesepeluh, “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, “ kita bisa belajar tentang beribadah dan satu contohnya bertekuk lutut, seluruh dunia, orang dan roh, setiap hal diciptakan akan menyembah Tuhan dan bertekuk lutut. Ayat ini tidak berarti setiap orang akan diselamatkan tetapi pada Hari Kiamat, segala yg ada di langit dan yg ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi akan menyadari siapa yg Mahakuasa dan Mahatinggi.
Mari kita membaca Yesaya 45:23 “Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bangsa,”
Penulis Rasul Paulus melalui tuntunan Roh Kudus merujuk ayat ini di Filipi. Kedua Ayat-ayat ini membuktikan Yesus adalah Tuhan. Yesus adalah Yahweh. Mengapa hal ini penting? Tentu saja Anda semua tahu orang lain yg tidak percaya ini, bahwa Yesus adalah Tuhan. Ada Saksi-Saksi Yehuwa, dan setiap ada agama selain Kristen yg dilahirkan kembali tidak percaya kebenaran ini.
Tuhan Allah tidak akan membiarkan orang atau apa pun untuk disembah selain dirinya sendiri. Orang-orang yg menyembah berhala, patung-patung, atau tuhan selain Tuhan yg Mahatinggi akan menerima upah dan hukumannya. Jika hal ini terjadi mengapa kita memiliki ayat seperti ini dalam Alkitab? Mengapa, Allah setujuh untuk mengijinkan Yesus disembah? Tentu saja Ia adalah illahi Juruselamat
Siapakah Yesus kepada Anda hari ini? Apakah Dia salah satu dari banyak dewa atau Tuhan atau Tuhan sendiri? Jika dia sungguh-sungguh dan benar-benar adalah Allah satu-satunya dalam hidup Anda, hidup Anda sudah menyerahkan diri kepada Yesus. Anda tidak menjadi Tuhan dalam hidup Anda. Karena itu, kita harus mengatur dan menjalani hidup kita sesuai dengan Firman-Nya dan contoh yg diberikan kepada kita di sini. Dalam kehidupan bergereja, jika setiap orang terus memberbaiki kehidupan mereka dan mejadi lebih sesuai dengan Firman Tuhan, akan ada lebih banyak kerendahan hati secara otomatis dengan sendirinya.
Juga kita bisa belajar dari ayat kesebelas, ” dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! “ Yesus adalah Tuhan dan pernyataan ini ketika ditulis adalah bertentangan dengan pernyataan di hari ketikia banyak orang mengatakan dan mengaku Caesar adalah Tuhan. Tidak ada Tuhan atau orang selain Yesus adalah Tuhan. Kita tidak diizinkan untuk mengidolakan orang. Mungkin kita mengidolakan orang dan tidak tahu itu. Sebagai contoh, ada seseorang pendeta yg cerdas, bukan saya, dan salah satu anggota gereja ini bertemu dengan orang yg hilang. Orang hilang ini perlu mendengar Injil tetapi anggota jemaat gereja takut. Kemudian anggota jemaat gereja membawa seorang yg di kenalnya itu ke pendetanya dan meminta pendeta untuk menjelaskan Injil kepada kenalan nya yg hilang ini.
Apa masalah dalam contoh ini? Anggota gereja ini mengidolakan pendeta. Anggota gereja menganggap dirinya sendiri tidak mampu untuk berbagi atau menyampaikan Injil dengan orang lain. Ini sangat jauh dari kebenaran. Kita semua sebagai pengikut Isa AlMasih mampu dan diperintahkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius pasal 28 untuk berbagi berita baik
Dari perikop Filipi, Ayat 5-11 Kabar baik disini penuh dengan kasih, Tumpah atau amber dengan kasih pada kita. Setiap orang berbuat berdosa dan sudah kehilangan kemuliaan Allah. Tuhan Yesus datang ke dunia, disalibkan untuk menghapus dosa di dunia. Dia dikuburkan dan dibangkitkan dalam kemenangan atas dosa, maut, dan kuasa gelap. Semuanya direncanakan Allah dalam kitab Suci sebelum terjadi. Dia disaksikan ratusan orang, bukan dogeng tapi sejarah.
Kalau orang bertobat dan percaya kepada Yesus akan menerima hati yg baru, hubungan dengan Allah dan hidup yg kekal.
Hari ini adalah hari yg untuk keselamatan kalau Anda belum percaya seperti ini. Tanpa kelahiran baru, gereja tidak bisa bersatu. Tanpa kelahiran baru, tidak mungkin melakukan dan mempraktekkan kerendahan hati dalam kehidupan bgereja. Kalau anggota mau damai dan membawa Injil kepada orang lain, harus bersatu dengan iman.
Seperti ayat kedua- sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Ketika itu terjadi pasti kerendahan hati akan segera mengikuti kehidupan gereja.
Notes
http://www.blueletterbible.org/Comm/guzik_david/StudyGuide_Phl/Phl_2.cfm?a=1105001
http://www.blueletterbible.org/Comm/mhc/Phl/Phl_002.cfm
New International Bible Dictionary