I. Perjanjian Tuhan diabaikan – Kejadian 27:1-4
- Cerita sebelumnya, latar belakang
- Nubuatan Kejadian 25:23
- Kejadian 25:27-36, Hak kesulungan Esau dijual untuk apa? Ayat ke-34 roti dan masakan kacang merah
- Hak kesulungan dan Berkat harus datang bersamaan
- Yakub dipilih Allah. Sekarang mungkin ada orang yg dipilih Tuhan tetapi kita tidak tahu siapa orang itu. Allah tahu isi hati orang. Dia memilih
- Apa perjanjian Tuhan yg Esau korbankan?
- Adakah perjanjian Tuhan yg kita korbankan demi kepentingan kita? Mungkinkah Kuasanya? Kedaulatannya dalam hidup kita. Keselamatan oleh kasih karunia dan bukan oleh perbuatan?
- Mana yg mau kita ikuti, kehendak kita atau kehendak Allah?
II. Tindakan Pilih Kasih ditunjukkan Orang tua Yakub dan Esau – Kejadian 27:5-10
A. Sejak dari kecil, Kejadian 25:27-28
- Baik Ishak maupun Ribka mengabaikan perjanjian dari Tuhan. Mereka mencoba campur tangan sama Tuhan.
- Perjanjian Allah atau Rencana Allah tidak bergantung sama sekali pada ketidakjujuran manusia
- Ribka memihak Ishak karena dia tahu Yakub akan dapat berkat tetapi tindakannya tidak benar
Ishak sudah mengalami kesetian Tuhan ketika ia masih kecil dan ayahnya yaitu Abraham mau mengorbankan Ishak. Pasti Tuhan akan mengenapi janji, Ishak tidak boleh memberkati Esau sama dengan Yakub.
B. Pelajaran yg mana Ribka ajarkan kepada Yakub? Penipuan, kebohongan
i. Seharusnya sikap apa yg harus diajarkan? Bapa kita di surga adalah kebenaran. Kita mendidik anak kita tentang kejujuran – di sekolah, dengan tindakan kita
ii. Semua anak dikasihi orang tua mereka dengan porsi yg sama, tidak pilih kasih
C. Pilih kasih dari Bapak – Kej 25:28
D. Orang tua, pasti memiliki anak2 yg berbeda karakternya tetapi kita tetap mengasihi mereka dengan porsi yg sama. Ajak Terus ngobrol dan pelajari kesukaan dan kepribadian mereka
E. Apakah Bapa kita di surga menujukkan pilih kasih? Apakah kita menirukan karakter Allah?
i. Dengan keluarga, tetangga, apakah kita mengasihi mereka? Apakah Injil sama kesaksian pribadi sudah disampaikan pada mereka? Apakah mereka dimuridkan?
ii. Apakah kita pakai kejujuran dalam berkomunikasi dalam keluarga?
III. Pragmatisme dilaksanakan, perpecahan bertumbuh, Kej 27:11-25
A. Apa itu pragmatisme? Dari KBBI: kepercayaan bahwa kebenaran atau nilai suatu ajaran (paham, doktrin, gagasan, pernyataan, ucapan, dsb), bergantung pd penerapannya bagi kepentingan manusia
- Lebih sederhananya, Hal yg dilakukan orang ditirukan orang lain karena dia ingin menjadi sukses seperti orang tersebut, ini manusiawi ya
- Dalam cerita ini, ada pragmatisma yaitu ketika Ribka dan Yakub mau menipu Ishak, karena pada saat itu Indra penciuman Ishak sudah tidak peka, indra perasaannya juga mulai menua sehingga daging kambing terasa seperti daging buruan masakan , juga ia tertipu dengan indra perabanya
- Hasilnya memang sesuai dengan apa yang RIbka dan Ishak inginkan, tetapi tetap saja cara mereka tidak benar dan Allah tidak berkenan.
B. Biasanya pragmatisme diluar campur tangan Roh Kudus atau Kuasa Allah.
- Dari daging…
- Ayat 27:13 “Menanggung kutuk itu”… apakah frase ini mengingatkan Anda kepada seseorang?
- Dengan Ribka dan Yakub ayat ke-14-15, apa tindakan mereka? Penipuan supaya bisa dapat perjanjian Allah.
- Berapa kali Yakub berbohong ttg identitasnya sendiri pada ayahnya?
- Ayat Ke19
- Ayat ke20 – dia memakai nama Tuhan, lebih parah daripada berbohong
- Ayat ke24 – 3 kali… terus dia memberikan masakan yg dipesan Ishak ayahnya
C. Bagaimana dengan kita pada masa kini? Apakah kita lebih senang sama perjanjian Tuhan atau pragmatisme?
- Perjanjian Tuhan itu umpama mencari wajah Tuhan dan membiarkan Dia bekerja sendiri tanpa campur tangan manusia dengan disertai keinginan untuk terus memuliakan nama Tuhan
- Pragmatisme seperti ketika nama kita atau manusia dipermuliakan, menjadi terkenal…mendapat banyak uang…menjadi penulis buku dan terkenal…
D. Bagaimana dengan tindakan kita dalam pelayanan sendiri? Apakah kita menirukan orang atau metode? Atau apakah kita mengikuti tuntunan Roh Kudus?
- Ketidakjujuran membuat masalah lebih besar dalam keluarga ini. Di ayat berikutnya kita akan tahu bahwa Esau mau membenuhYakub
IV. Perjanjian digenapi meskipun ada anggota keluarga yang tidak jujur (Kej 27:26-33)
- Ishak mempunyai hak istimewa dari Ayahnya
- Dikonformasikan oleh Allah
- Kebesaran Allah mungkin kurang diajarkan ke Yakub dan Esau oleh Ishak
- Hak istimewa dari Kakek mereka, lebih baik bagi Esau untuk menjadi bahagia dan tidak iri
- Ishak lebih suka dengan talenta, sehingga ia memihak Esau. Kej 27:27
- Kesucian atau ketaatan anak pada Tuhan kurang diajarkan oleh Ishak
- Dalam hidupnya, mulai berkompromi dengan janji Tuhan Kejadian 24:3 walupun dilarang Esau tetap menikah dengan orang Het, 2 wanita Kejadian 25:34-35
- Berkat karena bau padang bukan dari nubuatan atau perjanjian Allah sebelum anak kembar ini dilahirkan
- Dengan Kita – tidak kompromi
- Kej 27:33 dengan Ibrani 11:20 OLEH Iman
- Keselamatan kita oleh iman
V. Kebohongan terungkap Kej 27:34-40
- Ayat ke35-36
- Mengapa tiba2 dia mau berkat Allah? Dulu Esau tidak peduli ttg hak kesulungan dan menjualnya untuk keinginan perut
- Sebagai anak Tuhan dan anak dalam keluarga tidak boleh membandingkan dirinya dengan orang lain
- Esau mau berkat seperti adiknya
- Bgmna dengan kita? Apa itu kita mau seperti orang lain? Hal2 duniawi? Uang, rumah besar, mobil,
- Kita punya perjanjian lebih besar yg sudah digenapi dari Abraham, Ishak dan Yakub
- Kita seharusnya bersyukur untuk semua sudah dikaruniai Allah, ank kecil bisa bersyukur karena memiliki orang tua, orang tuajuga bisa bersyukur karena Tuhan karunia anak dalam hidup mereka, kakak bisa bersyukur karena memiliki adik, sebaliknya dengan adik karena memiliki kakak.