Banyak orang bergama ikut diet haram dan halal. Memang dalam Kitab Suci Taurat (Torah) yg dituliskan sebelum Injil, ada peraturan nya yg berbunyi tidak boleh makan banyak hewan, salah satunya babi.
Namun pada zaman itu, ada banyak peraturan yg lain seperti hukum mati untuk anak yg tidak menaati orang tua!
Yesus menggenapi hukum dan nabi. Dalam Kitab Suci Injil, ada cerita ini.
Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: “Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya: “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Pada awalnya Hukum Allah menujukan orang kepada dosa dan kesucian. Tidak mungkin seseorang mampu mencapai semua hukum. Setiap orang kurang sempurna dan berdosa. Oleh karena itu Yesus Kristus datang sebagai Anak Domba Allah yg menghapus dosa dunia.
Yesus tidak pernah berdosa dan hidup-Nya sempurna.
Lebihan, penglihatan Petrus ketika Allah berbicara semua hewan halal.