Markus 7:31-37
Gol: untuk membahas bagaimana Yesus Memperkenalkan Kerajaan Tuhan dengan mukjizat dan orang bercacat mengajar kenyataan tentang manusia.
I. MASALAH
- Ayat 32 – Orang tuli ini tidak bisa belajar Bahasa isyarat. Orang tuli ini diasingkan oleh masyarakat. belum ada terapi bicara. Dia tidak punya pengharapan sama sekali.
- Kalau orang tidak dapat mendengar, susah sekali untuk menghindari hal-hal Kita juga kalau tidak dapat mendengar Suara Tuhan, kita berisiko. Kalau kita Tuli atau tidak mendengar pada Firman Tuhan, hal tersebut begitu bahaya.
- Konteksnya memang ada orang seperti itu – Farisi. Tradisi tidak menyelamatkan seseorang Ay 1-22 Yesus mengajar ini kepada orang Farisi.
Kalau kita tidak sensitif atau mendengar Tuhan, kita menjadi Raja dan Tuhan dalam hidup kita, bukan Yesus.
Kalau orang tidak dapat mendengar, hal ini menjadi halangan untuk berbicara. Kita belajar cara bicara, ucapan, logatnya dari apa yg didengar. Kenyataan jasmani mempelajari sebuah kenyataan rohani.
- Kalau kita tidak mendengar Firman Tuhan, sangat susah untuk kita berbicara tentang Firman Tuhan.
- Orang membawa kepada-Nya seorang yg tuli dan yg gagap. Kita menirukan krang tersebut dan membawa orang ke Yesus.
- Kita mengarahkan orang yg lain kepada Yesus untuk dapat kesembuhan untuk masalahnya. Kita harus menujukan orang ke Yesus sebagai Penyembuh dan yg memberi pemulihan
II. PEMULIHAN DARI RAJA
- Orang bercacat mungkin dianggap budaya dibawa murka atau kutuk Allah atau dari dosa mereka, dosa orang tuanya. Namun tidak begitu.
Mazmur 139:16 “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.”
Keluaran 4:11 “Tetapi Tuhan berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni Tuhan?”
- Ada beberapa contoh Allah memperbolehkan orang dilahirkan dengan cacat atau kebutuhan khusus lebih terlihat supaya nama Tuhan dipermuliakan.
- Karena kita semua dalam kondisi kurang sempurna – pakai kacamata, dapat sakit, perlu cuci darah, segala macam. Kalau kita rela mengaku kekurangan kita masing-masing, kita lebih bergantung pada Tuhan.
- Namun sering kali kita mau mengasingkan orang berbeda dengan kita. Kalau ada orang dgn kebutuhan khusus, orang tua dan keluarga malu dan mau menyembunyikan mereka.
Ini masalahnya, nomor 1 tentang perasaan malu, itu cenderung ke sikap egois terhadap manusia. Kalau seorang lebih kuatir ttg apa yg dipikirkan orang yg lain, itu dosa kesombongan. Farisi bermasalah itu dan ditegor oleh Yesus.
Yesus menciptakan segala sesuatu. Semua diciptakan oleh dia dan untuk dia – dari Kolose 1.
Semua cacat, masalahnya, dan kekurangan di dunia ini sumbernya dari dosa. Terpengaruh dari Adam dan Hawa. Di taman Eden, semua dicukupi , semua sempurna. Sejak jatuhnya Ke dalam dosa, akibatnya seperti ini.
Namun Yesus datang. Markus 1:15 “kata-Yesus: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
- Dengan pelayanan Yesus selama dia ada di dunia, Kerajaan Allah diperkenalkan lewat mukjizat, pelajaran dan pernyataan.
- Ketika kerajaan Allah sudah datang sepenuhnya, tubuh setiap kita, setiap orang disempurnakan.
Itu sebabnya Yesus menyembuhkan banyak orang. Bukan untuk menolong mereka saja tetapi untuk mengajari yang lain dan memperkenalkan Kerajaan Allah.
III. Kerajaan Tidak Seimbang – ayat 37
- Dengan orang miskin – secara finansial, secara jasmani seperti bercacat – hal ini menujukan kepada kita mala kita semua miskin secara rohani. Kita tidak mampu membalas Allah untuk apa yang sudah dilakukan-Nya.
- Allah yang Mahakuasa, maha besar rela datang ke dunia ini dan memberi nyawa-Nya biar kita bisa dapat hidup yang kekal. Sesuatu luar biasa dan tidak mungkin kita sanggup membalas.
- Sebagai hamba dalam Kerajaan Allah, kita menirukan Raja kita.
- Lukas 14:12-14
- Yesus mengasihi semua, manusia semua tidak bisa membalas.
- Kita tetap melayani orang yang tuli, bisu, lumpuh, buta, dan juga dari suku yang lain.
Karena hal ini membuat kita merefleksikan surga dan Kerajaan Allah. Tindakan ini memberi PENGHARAPAN, dan menujukan Kasih yang sejati ke mereka dan orang yang lain.
- Kalau kita sudah bertobat dari dosa dan beriman bersandar ke Kristus, kita sudah dapat hati yang baru.
- Berarti gol dan tujuan hidup kita adalah memuliakan nama Raja Kita, yaitu Yesus Kristus. Karena Dialah Raja kita, kita mengasihi orang yang dikasihi Yesus. Apakah ada orang yang tidak dikasihi Yesus??
- Karena Raja Yesus , kita bernilai hal-hal dan orang ternilai Allah. Dengan sengaja menjangkau jiwa, pada yang sudah percaya, menjadi Murid Kristus , mengasihi semua.
Kita semua bercacat. Kita semua kurang sempurna. Kita semua perlu diperbaiki. Saya ada banyak kekurangan
Dalam cerita ini, orang yg tuli atau yg lain dengan kebutuhan khusus dalam budaya umum mereka ditertawakan.
Ayat 36-37 Oleh karena YESUS, yang menjadi seperti kita, kita memiliki Pengharapan!
Tujuan cerita bukan untuk menjelaskan bahwa semua orang tuli harus disembuhkan di dunia ini.
Tujuan cerita ini untuk menjelaskan kepada kita bahwa kita harus mendengar Suara dan Firman Tuhan. Tidak harus mendengar secara jasmani.
Pengharapan bersandar kepada YESUS bukan orang yg lain.
Kita harus mengasihi semua, kita semua bercacat dan ada kekurangan. Orang tuli, orang buta, orang dari beda suku SEMUA diciptakan Tuhan
Kenyataan tuli, bisu, buta atau kebutuhan khusus apa pun mengingatkan kita maka kita semua punya masalah. Hanya satu yg sanggup mendiamkan dan membenarkan SEMUA.
Kebenaran dan keselamatan itu hanya dapat oleh IMAN pada Kristus.
Mari kita berusaha untuk membawa orang ke TUHAN DAN JURUSELAMAT KITA yaitu YESUS KRISTUS.
Comments 1