Dikutuk walaupun Rahmat Ditunjukkan
Sesudah Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar perintah Allah, Allah menghukum mereka. Hukuman itu sebagai berikut:
Ular itu dihukum karena Iblis telah berbicara melalui ular itu. Ular itu harus berjalan menjalar dengan perutnya. Allah memberitahu Iblis bahwa Iblis akan menjadi musuh Nabi Adam dan Siti Hawa serta anak cucunya. Allah juga mengatakan bahwa pada masa yang akan datang salah seorang keturunan Siti Hawa akan mengalahkan Iblis.
Allah mengatakan bahwa oleh sebab dosanya, Siti Hawa akan menderita pada waktu melahirkan. Selanjutnya, Siti Hawa harus tunduk di bawah kepemimpinan Nabi Adam.
Allah juga memberitahu Nabi Adam bahwa tanah menjadi terkutuk oleh karena dosa Nabi Adam. Semak dan duri akan tumbuh. Seorang laki-laki harus bekerja keras supaya dapat memperoleh makanan yang cukup dari hasil tanah.
Kepada kedua-duanya Allah mengatakan bahwa pada suatu hari mereka akan mati. Tubuh mereka akan kembali menjadi tanah. Karena dosa, mereka akan mati di dunia ini.
Meskipun Nabi Adam dan Siti Hawa sudah membuat pakaian dari daun-daun untuk menutupi diri mereka, Allah masih membuatkan pakaian untuk mereka dari kulit binatang. Ini berarti bahwa binatang itu mati karena dosa Nabi Adam dan Siti Hawa. Walaupun mereka layak dihukum mati, Allah penuh rahmat terhadap mereka. Kematian binatang itu menggantikan kematian Nabi Adam dan Siti Hawa. Walaupun begitu, mereka akan mati pada waktu yang sudah ditentukan oleh Allah. Itu adalah akibat dosa mereka.
Lalu Allah mengusir Nabi Adam dan Siti Hawa dari Taman Firdaus; mereka tidak lagi menjalin hubungan dengan Allah. Allah menempatkan malaikat dengan sebuah pedang berapi di depan pintu masuk ke Taman Firdaus sehingga taman itu tidak dapat mereka masuki lagi. Tidak seorang pun dari antara mereka dapat masuk ke taman itu lagi karena mereka sudah berdosa.
Barangkali kita merasa agak sedih atau kesal mendengar cerita ini. Walaupun begitu, ada sesuatu yang menimbulkan harapan. Allah mengabarkan suatu janji kepada Nabi Adam dan Siti Hawa. Allah berfirman, “Nanti akan datang seorang Penyelamat. Orang itu akan meremukkan kepala ular, sedangkan ular itu akan menggigit tumit Sang Penyelamat itu.” Artinya, nanti akan datang Seseorang yang diutus oleh Allah sebagai Penyelamat. Orang yang diharapkan itu disebut “Al Masih”. Al Masih akan menderita karena ular atau Iblis itu. Dia sendirilah yang akan menjadi Kurban agung bagi kita. Dia akan membebaskan manusia dari kematian kekal. Oleh karena Al Masih, manusia dapat berhubungan dan bersatu lagi dengan Allah.
Cerita diambil Kitab Suci Taurat, Kejadian 3
Comments 1