Banyak orang sudah tahu Amanat Agung, perintah yang untuk memberitakan Injil dari Matius 28:18-20
Ayat-ayat dan perintahnya paling penting. Kita tidak boleh duduk dan menjadi penonton. Kita harus berdiri dan berjalan.
Perintahnya ini sudah terjadi. Sebetulnya perikop ini digenapi oleh buku Kejadian. Mari kita membaca dan belajar contoh dari hidup Abraham. Kejadian 12:1-8
Mari kita membahas dari dua cerita dalam kehidupan Abraham. Saya percaya semua orang punya hidup seperti dia. Kita dipanggil dan diuji Tuhan. Bagaimana menjawab waktu dipanggil dan diuji? Contoh baik sekali dari hidup Abraham, karena hidup dia semakin baik oleh iman.
Waktu kita dipanggil oleh Tuhan, Dia yg Maha Kasih dan Maha Tahu punya rencana dan misi untuk hidup kita. Dengan ketaatan dan iman, kita bisa bertumbuh. Kemuliaan Allah muncul dan penguasa Allah ada.
Abraham menaati Tuhan tetapi membawa Lot. Mungkin Abraham tidak langsung taat atau dengan semuanya dikatakan dari perintah karena ayat 1, Tuhan berfirman, Pergilah dari sanak saudaramu dan dari rumah Bapamu. Tetapi paling penting dia pergi. Kalau kita, jangan ambil sesuatu sendiri. Hanya ikut Tuhan seperti sudah dijelaskan oleh pesan Tuhan, panggilan Tuhan. Kadang-kadang ada sesuatu berharta harus kita tinggalkan
Karena panggilan dari Tuhan Itu Berkuasa, dia berani dan kuat pada keputusan pergilah ke tanah baru.
Panggilan untuk kita sama dengan Abraham. Cara hidup meninggalkan jadi bisa ikut dan menaati Tuhan.
Mungkin saudara harus pindah ke tempat yg berbeda waktu dipanggil Tuhan. Kalau begitu, saudara menaati Tuhan, perintah Tuhan, rencana Tuhan dari kata “Pergilah.”
Sebab kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi masa depan kita, tetapi bukankah kita telah menyerahkan hidup kita sepenuhnya pada Tuhan? Mengapa kita tidak mau Tuhan memimpin hidup kita dan masa depan kita?
Seharusnya kita hidup untuk menghidupi visi dan misi yang Tuhan beri bagi kita.
Kemanapun dan menjadi apapun Tuhan memanggil kita.
Siap? Abraham tidak pergi ke tanah Kanaan karena cuaca atau ada pantai… Sebetulnya waktu Tuhan berfirman kepada Abraham, tanahnya tidak dinamai. Dia harus percaya kepada Tuhan.
Bayangkan betapa sulitnya bagi Abraham yang waktu itu tidak memiliki Alkitab seperti kita sekarang. Belum ada komunitas Kristen yang percaya pada Tuhan seperti sekarang, bahkan Abraham disuruh pergi meninggalkan sanak saudaranya dan rumahnya. Namun, Abraham tetap memiliki iman yang kuat dan kepercayaan pada Tuhan.
Sebetulnya, Abraham diuji Tuhan sesudah dipanggil ya?
Kita sudah belajar waktu dipanggil. Dia taat. Walaupun Abraham sama sekali tidak mengerti apa maksud perintah Tuhan, dari ayat 1 kita baca – Abraham berpikir di mana tanah ini? Tuhan berjanji, “saya akan tunjukkan kepadamu”
Istri taat juga… mari kita belajar dari ayat 5, Tuhan memanggil seluruh keluarga, tidak Bapak sendiri atau Ibu sendiri. Kalau sekarang panggil Tuhan sudah diterima Bapak, harus sabar dulu sampai Tuhan memanggil Ibu juga. Sama kalau Ibu.
Dari ayat 4, berapa tahun Abraham waktu pergi ke tanah Kanaan?
Masih mudah, ya? Sudah pensiun belum?
Poinnya, kita harus ikut rencana dan tunggu waktu Tuhan. Mungkin waktu sebentar, mungkin waktu yg lama.
Tuhan mau orang taat. Kalau kita taat, berkat diterima. Meskipun kita tidak bisa lihat apa yg di depan, Tuhan bisa. Kita harus percaya apa yg tidak bisa dilihat.
Dari ayat 2 Tuhan berfirman, bahwa Dia akan menjadi Abraham bangsa yg besar, tetapi, bagaimana? Dia belum punya anak.
Pasti saudara tahu apa yg terjadi 25 tahun kemudian…
Sarai melahirkan anak, nama siapa?
25 tahun lebih lama lagi, ya? Ada pelajaran di sini, sebagai orang berdosa, kami perlu waktu sebelum mukjizat dari Tuhan atau rencana Tuhan terjadi. Kemudian semua kemuliaan diterima Tuhan, tidak oleh orang.
Ujian utama di dalam pasal 22, ayat 1 sampai 19. Cerita ini menarik, ya?
Banyak orang di Indonesia dan negeri lain merayakan dan mengingatkan cerita ini. Tetapi ada ayat paling penting, jangan lupakan. Pasal 21 ayat 12, “Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.”
Perjanjian melalui siapa? Ishak
Tuhan mengkonfirmasikan janji dari pasal 12 sudah dibaca tentang keturunan dan berkat. Dan sekarang, Tuhan berfirman, pasal 22 ayat 2-“Ambillah anak-mu yang tunggal itu, yang engkau kasihi yakni Ishak dan persembahkanlah dia.”
Apa? Mungkin kalau saya, “Tuhan, apakah ada kesalahan? Bukankah anak ini yang Tuhan janjikan kepada saya? Kenapa sekarang malah mau diambil lagi oleh Tuhan sebagai korban? Nanti tidak ada lagi yang disebut keturunan Abraham dong?”
Tetapi bagaimana sudah dijawab Abraham? Dengan jawaban yg luar biasa. Dia percaya Tuhan. Kemudian kepercayaan Abraham dijelaskan dalam ayat 5 –
Abraham berkata siapa akan kembali? Dia sendiri? Tidak . Abraham mempercayai janji Tuhan. Dia sudah berkata pada ayat 8, Tuhan Allah yg akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya. Tuhan akan menyediakan.
Terus, Kalau Ishak diambil oleh Tuhan, Tuhan bisa membangkitkan Ishak dari orang mati.
Abraham percaya Tuhan sendiri, meskipun tidak mengerti semuanya. Mari kita ikut contoh disini. Di dalam semua hidup, suka dan duka, kita percaya Tuhan sendiri, khususnya kalau kita tidak mengerti semuanya.
Tuhan Maha Kuasa dan membuat jalan sendiri. Untuk hidup Ishak ada penggantinya. Si domba yg sempurna dikorbankan dan disembahkan.
Tempat itu dinamai Abraham Tuhan menyediakan – bahasa asli Yahweh Yireh. Tuhan sendiri membuat jalan bagi diri-Nya. Tuhan akan menjamin jalan yg benar oleh nama Dia.
Di dalam cerita ini, kita bisa melihat dan belajar tentang Mesias, Tuhan Yesus.
Seperti Ishak, Yesus anak tunggal yang diserahkan, dari Yohannes 3 ayat 16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yg tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Juga janji Tuhan kepada Abraham tentang keturunan digenapi Yesus karena silsilah Matius pasal 1 ada Abraham dan Ishak.
Ishak berbaring di mezbah dengan sudi. Sama dengan Yesus, Filipi pasal 2 ayat 8, Dan dalam keadaan sebagai manusia, ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Seperti Ishak, Yesus membawa kayun ke gunung korban.
Seperti Ishak, Yesus dikorbankan di gunung yg sama. Moriah nama daerah. 1 Tawarikh 21 dan 2 Tawarikh 3:1 kita bisa membaca tentang bait Allah di Moriah. Daerah Yerusalem terletak di Gunung Moriah. Karena seluruh Alkitab tentang penyelematkan di dalam Tuhan Yesus, tempat ini Tuhan menyediakan.
Dengan Ishak ada domba sebagai pengganti. Dengan Yesus, karena dia orang sempurna, dia seperti domba. Yohannes 1:29 Yohanes pembaptis berkata “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
Akhirnya, seperti Ishak, Tuhan Yesus dibangkitkan. Walaupun Ishak tidak mati, kepada Ayah Abraham anak dia seperti mati karena tiga hari perjalanan sebelum dikorban.
Ibrani 11:17-19
Kemudian hari yg ketiga, Ishak dilepaskan dan hidup.
Mengapa Abraham dipanggil dan diuji Tuhan? Bagaimana kalau kita? Ada rencana untuk seluruh dunia bisa tahu Juruselamat. Janji dari Tuhan dalam hidup Abraham digenapi Yesus. Semua janji dari Tuhan digenapi Yesus, Ya dan Amin.
Ayat 18 – rencana Tuhan untuk semua bangsa
Hanya melalui Tuhan Yesus orang bisa diselamatkan. Tidak ada caranya selain dia untuk hidup yg kekal sama Allah. Oleh karena itu, semua bangsa diberkati Yesus dan kenal dia. Sumber berkat dari janji kepada Abraham dalam Kejadian pasal 12.
Galatia 3:8 nubuat.. Juga dikatakan oleh Petrus dan Stefanus dalam Kisah Para Rasul.
Kadang-kadang ada panggilan dan ujian bersamaan dari Tuhan. Lain waktu dipanggil kemudian diuji Tuhan. Waktu Tuhan berkata kepada Anda,” Pergilah kepada tetangga,” bagaimana saudara menjawab?
Kalau Tuhan berkata kepada Anda, “Pergilah dan pindah ke pulau baru, masyakarat baru, atau suku berbeda dan belum ada gereja,” bagaimana jawaban Anda?
Pasti saudara tahu orang belum kenal Tuhan Yesus. Hari ini dan berikutnya mari kita pergilah, dan bercerita tentang pengorbanan Abraham.
Mengapa perlu korban? Sebetulnya di cerita ini kita bisa belajar bagaimana Tuhan sendiri menyiapkan, sudah dijanji dan digenapi Yesus. Tuhan Yesus adalah korban akhirnya, itu sebabnya kita merayakan Hari Paskah tidak Eid AL-Adha, ya?
Kita tidak usah beli domba, sapi, kambing untuk dikorbankan karena Tuhan Yesus sudah datang ke dunia. Tuhan Yesus disalibkan untuk menghapus dosa dunia, dikuburkan, dibangkitkan hari yg ketiga menang atas dosa, maut dan kuasa gelap.
Disaksikan ratusan orang, sungguh terjadi, dan semuanya direncanakan Tuhan, di dalam Kitab-kitab Suci jauh sebelumnya. Setiap orang yang bertobat dan percaya akan menerima Hati yg baru, hubungan dengan Allah dan hidup yg kekal.
Pesan ini, kita harus membawa ke orang yg belum mengenal. Perintah dari Tuhan, pergilah. Pertama-tama Tuhan Allah befirman kepada Abraham dan keturunan – pergilah. Kemudian Tuhan Yesus berfirman kepada muridnya – pergilah. Kita ikut muridnya dan seharusnya pergilah ke bangsa dan suku sampai semuanya kenal Tuhan Yesus.
Waktu di perjalanan hidup, mungkin dipanggil oleh Tuhan untuk tugas khusus. Kemudian mungkin diuji. Paling penting kita setia dan taat ke apa pun dari Tuhan.
Seperti Abraham sahutnya, “Ya Tuhan” atau “Saya siap”
https://youtu.be/kCtbf2JqB9k
English Commentary Notes
http://www.blueletterbible.org/Comm/jfb/Gen/Gen_012.cfm?a=12001
Two promises, one of land and one among nations.
http://www.blueletterbible.org/Comm/mhc/Gen/Gen_012.cfm?a=12001
Matthew Henry
Try his obedience and faith
http://www.blueletterbible.org/Comm/guzik_david/StudyGuide_Gen/Gen_22.cfm?a=22008
picture of Isaac to Jesus
http://www.templemount.org/moriah2.html
Mount Moriah
Comments 1