Lama sesudah manusia gagal membangun menara Babel, mereka masih tidak menuruti perintah Allah. Mereka menyembah makhluk dan benda-benda yang diciptakan Allah, bukannya menyembah Allah itu sendiri. Sebagai contoh, mereka menyembah bintang, matahari dan bulan yang mereka anggap sebagai dewa. Mereka tidak menyembah Allah yang mahabenar. Oleh karena kedurhakaan mereka terhadap Allah ini, mereka tidak mungkin dapat disebut anak-anak Allah sekalipun mereka diciptakan oleh Allah. Mereka adalah anak-anak Iblis karena mereka menyembah dewa-dewa dan roh-roh jahat.
Ingatkah Saudara akan janji Allah kepada Nabi Adam dan Siti Hawa? Apakah Allah sudah lupa akan janji-Nya itu? Tidak mungkinlah. Dia tidak lupa. Oleh sebab itu, Allah mengutus rasul-Nya yang bernama Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim tinggal di kota Ur. Ia, orang tuanya, dan seluruh keluarganya pindah ke Haran. Kebanyakan orang yang tinggal di Haran menyembah dewa-dewa. Tetapi Nabi Ibrahim percaya bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang benar.
Pada satu hari, Allah berkata kepada Nabi Ibrahim, “Tinggalkanlah negerimu, kaum keluargamu dan rumah ayahmu, lalu pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan memberikan kepadamu keturunan yang banyak dan mereka akan menjadi bangsa yang besar. Aku akan memberkati engkau dan akan membuat namamu mahsyur, sehingga engkau akan menjadi barokah bagi umatmu. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau. Karena engkau, Aku akan memberkati semua bangsa di bumi.”
Dari antara semua orang yang hidup pada masa itu, Allah memilih Nabi Ibrahim dan keturunannya. Allah berjanji bahwa melalui keturunan Nabi Ibrahim semua orang di dunia akan mendapat barokah dari Allah. Dari garis keturunan Nabi Ibrahim akan datang satu orang yang akan mengalahkan Iblis. Allah telah memberikan janji ini kepada Nabi Adam dan Siti Hawa. Sekarang Allah berkata kepada Nabi Ibrahim bahwa Nabi Ibrahim sendiri akan menjadi salah seorang dalam garis keturunannya yang akan mengalahkan Iblis itu.
Nabi Ibrahim berumur 75 tahun ketika ia dipanggil Allah. Ia berangkat dari Haran dan pergi ke Tanah Kanaan bersama-sama dengan Sarah, istrinya, dan Lut, keponakannya. Mereka membawa segala harta benda beserta pelayan-pelayannya. Sesudah menempuh perjalanan yang panjang, mereka sampai di negeri Kanaan.
Di Kanaan, Allah menampakkan diri kepada Nabi Ibrahim dan berkata kepadanya, “Inilah negeri yang akan Kuberikan kepada keturunanmu.” Lalu Nabi Ibrahim mendirikan tempat ibadah di situ dan menyembah Allah.
Walaupun pada zaman itu sudah ada beberapa bangsa, Allah memilih Nabi Ibrahim untuk membentuk satu bangsa yang baru. Melalui bangsa inilah Allah akan menggenapi apa yang dijanjikan-Nya kepada Nabi Adam dan Siti Hawa.
Ketika Allah berjanji kepada Nabi Ibrahim bahwa dia akan diberi banyak keturunan, sebanyak bintang-bintang di langit, Nabi Ibrahim sudah berumur 75 tahun. Istrinya, Sarah, sudah berumur 65 tahun. Akan tetapi mereka belum mempunyai seorang anak pun. Sebetulnya mereka sudah terlalu tua untuk memperoleh seorang bayi. Bagaimana janji Allah akan digenapi? Walaupun mereka sudah tua sekali, mereka percaya kepada janji Allah. Oleh sebab itu, mereka dikenan oleh Allah dan meninggalkan negerinya untuk menaati perintah Allah.
https://youtu.be/gh3iznuuGhQ
Ini kisah biblikal bukan kisah al Quran kenapa nama2nya dijadikan kadrun semua. Lebih baik semua nama nabi dan rasul di dalam alkitan dirubah sekalian : Yesus jadi Isa saja wong YHWH sudah di arabisasi jadi Allah
Ini kisah biblikal bukan kisah al Quran kenapa nama2nya dijadikan kadrun semua. Lebih baik semua nama nabi dan rasul di dalam alkitan dirubah sekalian : Yesus jadi Isa saja wong YHWH sudah di arabisasi jadi Allah