Pada waktu Isa Al Masih dilahirkan di Bait Lahm, ada seorang raja di daerah Yudea yang bernama Hirudus. Raja Hirudus jahat sekali dan tidak mau mempedulikan perintah Allah.
Pada waktu itu datanglah ahli-ahli bintang dari timur ke Baitul Maqdis. Mereka adalah orang-orang majus. Mereka melihat ada bintang yang luar biasa. Bintang itu memimpin mereka ke sana. Menurut keahlian mereka, bintang itu menunjukkan bahwa seorang Raja sudah lahir. Tentu saja mereka ingin bertemu dengan Raja itu.
Setelah tiba di Baitul Maqdis, mereka pergi ke istana Raja Hirudus. Mereka bertanya, “Dimanakah anak itu, yang lahir untuk menjadi Raja? Kami melihat bintangnya terbit di sebelah timur, dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Ketika Raja Hirudus mendengar kabar itu, ia terkejut sekali. Yang menjadi raja adalah dia. Raja Hirudus tidak senang kalau ada raja yang lain! Namun demikian, ia mengumpulkan semua imam untuk minta keterangan dari mereka. “Di mana Raja yang baru itu akan dilahirkan?” dia bertanya. Jawab imam-imam, “Menurut kitab nabi, Dia akan dilahirkan di Bait Lahm, kota tempat Nabi Daud yang dahulu menjadi raja.”
Sesudah mendapat keterangan itu, Hirudus bertanya kepada ahli-ahli bintang, kapan bintang itu mulai kelihatan. Kata Hirudus, “Pergilah, carilah anak itu. Kalau sudah ditemukan, kembalilah ke sini. Beritahukanlah kepadaku supaya aku juga pergi menyembah Dia.”
Kemudian ahli-ahli bintang itu berangkat lagi menuju Bait Lahm. Mereka sangat gembira ketika melihat bintang itu lagi. Bintang itu berhenti di atas sebuah rumah, maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Siti Maryam, ibu-Nya, lalu mereka sujud menyembah Isa Al Masih. Mereka pun memberikan persembahan atau hadiah-hadiah kepada-Nya yaitu emas, kemenyan, dan mur.
Ahli-ahli bintang itu siap pulang melalui Baitul Maqdis untuk memberitahukan Raja Hirudus tentang Raja yang baru itu, tetapi pada malam itu Allah memperingatkan dalam mimpi, supaya mereka jangan kembali kepada Hirudus. Ahli-ahli bintang itu taat kepada Allah. Mereka lalu pulang melalui jalan lain.
Raja Hirudus marah sekali karena mereka tidak kembali ke Baitul Maqdis untuk memberitahu dia tentang Raja yang baru itu. Ia marah sekali karena tadinya ia mempunyai rencana untuk membunuh Raja yang baru itu. Ia sadar bahwa ia telah ditipu oleh ahli-ahli bintang itu. Ia tidak tahu, siapakah Raja itu, maka ia memerintahkan supaya semua anak laki-laki yang berumur dua tahun ke bawah di Bait Lahm dan sekitarnya dibunuh.
Lalu Allah turun tangan lagi. Setelah ahli-ahli bintang itu berangkat, malaikat yang diutus oleh Allah menampakkan diri kepada Yusuf di dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Hirudus bermaksud mencari anak itu untuk dibunuh. Karena itu bangunlah, bawalah Isa dengan ibunya. Pergilah ke Mesir. Tinggallah di sana sampai Allah menyuruhmu kembali lagi ke sini.”
Yusuf bangun; malam itu juga ia membawa Isa dan Siti Maryam pergi ke Mesir. Di sana mereka tinggal sampai Raja Hirudus meninggal dunia. Beberapa tahun kemudian, mereka kembali ke Nasira, di mana Isa Al Masih dibesarkan.