Pendahuluan
Surat kepada jemaat di Filipi Mulai di Kisah Para Rasul 16, yang ditulis oleh Rasul Paulus saat ia dalam penjara, berisi pesan tentang sukacita, persatuan, kesederhanaan, dan harapan. Meskipun dalam kondisi yang sulit, Paulus menulis dengan nada yang penuh sukacita dan pengharapan, menekankan pentingnya hidup yang sejalan dengan Injil Yesus Kristus dan menantikan kedatangannya kembali.
Bagian I: Paulus dan Jemaat Filipi
Perkenalan dan Doa Paulus (Filipi 1:1-11)
Paulus memulai dengan mengucap syukur atas kemitraan jemaat Filipi dalam pelayanan Injil dan mendoakan pertumbuhan mereka dalam kasih dan kebenaran.
“Aku berdoa, semoga kasihmu makin bertambah-tambah dalam segala pengetahuan dan pengertian yang benar” (Filipi 1:9)
Penderitaan dan Pelayanan Paulus (Filipi 1:12-30)
Paulus berbagi tentang bagaimana penderitaannya untuk Kristus malah memajukan Injil dan mengajak jemaat untuk hidup layak sesuai panggilan Injil, bahkan dalam penderitaan.
Bagian II: Hidup sebagai Warga Kerajaan Allah
Contoh Kerendahan Hati Kristus (Filipi 2:1-11)
Paulus meminta jemaat untuk memiliki pikiran yang sama seperti Kristus Yesus yang telah merendahkan diri dan taat sampai mati, sebagai teladan untuk kesatuan dan kerendahan hati.
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (Filipi 2:5)
Bekerja Karena Kita Sudah Diselamatkan Melalui Iman (Filipi 2:12-18)
Ia juga mengingatkan mereka untuk bekerja atas keselamatan mereka dengan penuh ketaatan dan sukacita, menjadi cahaya di dunia yang gelap.
Bagian III: Paulus, Timotius, dan Epafroditus
Pelayanan Timotius dan Epafroditus (Filipi 2:19-30)
Paulus berbicara tentang rencananya mengirim Timotius dan menceritakan tentang Epafroditus yang telah melayani dan hampir mati demi pekerjaan Kristus, menunjukkan contoh kasih dan pengorbanan dalam pelayanan.
Bagian IV: Hidup Menurut Injil
Kewarganegaraan di Surga dan Menantikan Kristus (Filipi 3-4)
Paulus mengingatkan jemaat bahwa mereka adalah warga surga dan menantikan kedatangan Yesus yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.
“Tetapi kewarganegaraan kita ada di dalam sorga, dari situ juga kita menanti-nantikan Juruselamat, yaitu Tuhan Yesus Kristus” (Filipi 3:20)
Sukacita dan Kebutuhan (Filipi 4:1-23)
Paulus menutup surat dengan menyampaikan pesan tentang sukacita, kekuatan, dan pemenuhan dalam Tuhan. Ia juga mengucap syukur untuk pemberian yang telah diberikan jemaat Filipi kepada pelayanannya.
Kesimpulan
Surat kepada Filipi adalah surat penuh kasih yang menekankan sukacita di tengah penderitaan, persatuan di tengah perbedaan, dan harapan yang teguh dalam kedatangan Yesus kembali. Paulus mengajak setiap percaya untuk memiliki pikiran Kristus, menjalani hidup yang layak sesuai Injil, dan selalu bersukacita dalam Tuhan. Surat ini mengingatkan kita bahwa sumber kekuatan, sukacita, dan pemenuhan kita adalah dalam hubungan kita dengan Kristus, dan dalam pengharapan yang pasti akan kedatangannya kembali.