Pelajaran dari Kornelius –  Menjangkau Keluarga, Kawan, dan Kenalan

Published on:

Mengikuti Yesus bukan hanya tentang hubungan pribadi dengan-Nya, tetapi juga tentang membagikan kabar baik kepada orang lain. Kornelius, seorang perwira pasukan Romawi, memberikan teladan luar biasa dalam menjangkau orang-orang di sekitarnya.

Dari kisahnya dalam Kisah Para Rasul 10, kita dapat belajar bagaimana iman tidak hanya berhenti pada diri sendiri, tetapi juga meluas ke keluarga, kawan, dan kenalan (K-3). Melalui teladan Kornelius, kita diajak untuk menjalankan Amanat Agung dengan sungguh-sungguh.

Hidup dalam Yesus: Membangun Fondasi yang Kokoh

Yesus mengajarkan bahwa untuk menghasilkan buah yang nyata dalam kehidupan rohani, kita harus tetap tinggal di dalam-Nya.

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5)

Kornelius adalah contoh seseorang yang hidup dalam hubungan erat dengan Tuhan. Ia dikenal sebagai pribadi yang saleh, banyak berdoa, dan memberi sedekah kepada sesama. Kesalehannya menarik perhatian Tuhan, dan sebagai hasilnya, ia menerima pewahyuan tentang keselamatan dalam Yesus.

Hidup dalam Yesus berarti terus bertumbuh dalam firman-Nya, hidup dalam kesucian, dan menjalani pertobatan sejati. Setiap pengikut Kristus harus selalu memeriksa kemajuan rohani mereka, menghadapi tantangan dengan iman, dan membawa segala sesuatu dalam doa.

Penjangkauan sebagai Panggilan: Mengasihi Allah dan Sesama

Yesus merangkum seluruh hukum dalam dua perintah utama:

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:37-40)

Mengasihi Allah tidak hanya ditunjukkan melalui ibadah pribadi, tetapi juga dengan menjangkau orang lain. Kornelius memahami bahwa kebenaran tentang Yesus tidak boleh disimpan sendiri, melainkan harus dibagikan. Ia mengundang seluruh keluarganya dan teman-temannya untuk mendengar Injil yang disampaikan oleh Petrus.

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk melakukan hal yang sama. Penjangkauan bukan hanya tugas pendeta atau misionaris, tetapi tanggung jawab setiap orang percaya.

Kornelius dan Penjangkauan K-3: Keluarga, Kawan, dan Kenalan

Salah satu pelajaran utama dari kisah Kornelius adalah strateginya dalam membagikan Injil. Ia tidak hanya menerima berita keselamatan untuk dirinya sendiri, tetapi juga mengundang orang-orang terdekatnya untuk mendengar kebenaran yang sama.

Konsep ini dikenal sebagai Penjangkauan K-3:

  1. Keluarga – Orang-orang yang tinggal bersama kita, seperti pasangan, anak-anak, dan saudara.
  2. Kawan – Teman dekat yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Kenalan – Orang-orang yang berinteraksi dengan kita, seperti rekan kerja atau tetangga.

Ketika Kornelius mengundang sanak saudaranya untuk mendengar Injil, Tuhan bekerja dengan luar biasa. Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka, dan mereka semua menjadi percaya. Ini menunjukkan bahwa penginjilan efektif dimulai dari lingkaran terdekat kita.

Setiap pengikut Yesus dapat menerapkan prinsip ini dengan cara:

  • Berdoa untuk keluarga, kawan, dan kenalan agar hati mereka terbuka bagi Injil.
  • Mengundang mereka untuk mendengar firman Tuhan, baik dalam pertemuan pribadi maupun kelompok kecil.
  • Menunjukkan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan nyata.

Prinsip 222: Mewariskan Iman ke Generasi Berikutnya

Kisah Kornelius juga mencerminkan prinsip yang diajarkan oleh Paulus kepada Timotius:

“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” (2 Timotius 2:2)

Prinsip 222 menekankan bahwa Injil harus diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kornelius mendengar Injil dari Petrus, yang telah menerima pengajaran langsung dari Yesus. Setelah itu, Kornelius membagikannya kepada orang lain.

Setiap pengikut Yesus dipanggil untuk meneruskan apa yang mereka pelajari kepada orang lain. Ini bukan hanya tugas gereja, tetapi tanggung jawab pribadi.

Langkah Praktis untuk Meneladani Kornelius

Untuk menerapkan prinsip yang diajarkan Kornelius, berikut beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan:

1. Tentukan Target Penjangkauan

Buat daftar keluarga, kawan, dan kenalan yang belum mengenal Yesus. Doakan mereka secara khusus dan cari kesempatan untuk berbagi Injil dengan mereka.

2. Susun Rencana untuk Menjangkau Mereka

Rencanakan bagaimana Anda bisa mengundang mereka dalam pertemuan kecil, seperti kelompok doa atau persekutuan rumah. Gunakan cara yang sesuai dengan situasi dan budaya mereka.

3. Bagikan Kesaksian Pribadi

Ceritakan bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup Anda. Kesaksian pribadi sering kali lebih berdampak daripada penjelasan teologis.

4. Dorong Mereka untuk Membagikan Kesaksian

Setelah seseorang menerima Injil, dorong mereka untuk segera membagikan pengalaman mereka kepada orang lain.

5. Doakan agar Mereka Menjadi Pemimpin Rohani

Mintalah agar Tuhan memberi mereka keberanian dan hikmat untuk membimbing orang lain dalam iman.

Mengikuti Jejak Kornelius untuk Memperluas Kerajaan Allah

Kisah Kornelius mengajarkan bahwa iman dalam Yesus harus diteruskan kepada orang lain. Melalui strategi Penjangkauan K-3 dan Prinsip 222, kita dapat membawa banyak jiwa kepada Tuhan.

Tidak perlu menjadi pengkhotbah terkenal atau misionaris besar untuk menjangkau orang lain. Cukup mulai dari orang-orang terdekat kita, seperti yang dilakukan Kornelius. Dengan hati yang taat dan penuh kasih, kita dapat menjadi alat Tuhan untuk membawa terang Injil ke dunia.

Mari jadikan hidup kita sebagai saluran berkat bagi banyak orang, dan bersama-sama, kita memperluas Kerajaan Allah!

Related

Leave a Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here