“Kisah Para Rasul”, ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan teman dekat dari Rasul Paulus, adalah lanjutan dari Injil Lukas. Buku ini menceritakan tentang pembentukan dan ekspansi awal gereja Kristen Dan Pelaksanaan Amanat Agung yaitu jadikan semua bangsa murid Kristus, serta pelayanan para rasul setelah kenaikan Yesus ke surga. Kisah ini tidak hanya menggambarkan penggenapan misi Yesus melalui murid-murid-Nya tetapi juga menunjukkan bagaimana Roh Kudus memimpin dan memberdayakan gereja primitif.
Bagian I: Pembentukan Gereja
Kenaikan Yesus dan Janji Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1)
Yesus naik ke surga setelah berjanji akan mengirim Roh Kudus kepada para murid untuk memberdayakan mereka dalam misi mereka.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8)
Hari Pentakosta dan Penuangan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2)
Roh Kudus diturunkan pada hari Pentakosta, menandai lahirnya gereja. Murid-murid mulai berbicara dalam bahasa-bahasa, dan Petrus memberikan Memberitakan Injil yaitu kebenaran ttg Yesus sebagai pengganti dosa manusia yang membawa sekitar tiga ribu orang kepada Kristus.
Bagian II: Pelayanan Awal dan Penganiayaan
Penyembuhan dan Pengajaran oleh Para Rasul (Kisah Para Rasul 3-5)
Para rasul, terutama Petrus dan Yohanes, melakukan penyembuhan ajaib dan mengajar tentang Yesus, sering kali menghadapi penentangan dan penganiayaan dari pemimpin agama Yahudi. Dengan semua kejadian, mereka tetap berani memberitakan Injil.
Penganiayaan dan Pertumbuhan Gereja (Kisah Para Rasul 6-8)
Stefanus, diakon pertama, menjadi martir pertama gereja, dan penganiayaan berat terjadi. Meskipun menghadapi penentangan, gereja terus bertumbuh dan mengabarkan Injil ke daerah-daerah lebih jauh.
Bagian III: Misi Paulus dan Ekspansi Gereja
Panggilan dan Pelayanan Paulus (Kisah Para Rasul 9, 13-28)
Kisah konversi Paulus di jalan ke Damaskus dan misi-misi perjalanan yang ia lakukan untuk menyebarkan Injil ke kota-kota di seluruh dunia Mediterania.
Konsili Yerusalem dan Masalah Hukum Taurat (Kisah Para Rasul 15)
Konsili Yerusalem diadakan untuk membahas masalah apakah orang non-Yahudi yang menjadi Kristen harus mengikuti hukum Taurat Yahudi. Keputusan penting dibuat yang membebaskan orang non-Yahudi dari beban hukum Taurat. Mereka menyadari bahwa setiap orang diselamatkan oleh iman.
Bagian IV: Akhir Kisah Para Rasul
Perjalanan Misionaris dan Pengajaran Paulus (Kisah Para Rasul 16-20)
Cerita lanjutan tentang perjalanan misionaris Paulus, termasuk pengalaman-pengalaman ajaib, pengajaran, dan pembentukan gereja-gereja di kota-kota besar.
- Perjalanan 1 – Kisah Para Rasul 13:1-14:28
Perjalanan pertama Paulus dimulai dengan panggilan Roh Kudus dan doa berpuasa bersama di Antioch (Kisah Para Rasul 13:1-3). Dalam perjalanan ini, Paulus bersama dengan Barnabas, Yohanes Markus, dan Silas berlayar dari Antioch ke pulau Kiperus, kemudian melanjutkan perjalanan ke Pamfilia dan Pisidia. Di kota Listra, Paulus mengalami penganiayaan dan bahkan dianggap sebagai dewa setelah menyembuhkan seorang lumpuh (Kisah Para Rasul 14:8-18). Meskipun menghadapi tantangan, Paulus dan timnya berhasil membentuk komunitas-komunitas Kristen di berbagai kota yang mereka kunjungi.
- Perjalanan 2 – Kisah Para Rasul 15:36-18:23
Perjalanan kedua Paulus dimulai dengan konflik antara dia dan Barnabas yang memilih jalur terpisah. Paulus memilih Silas sebagai rekan perjalanan barunya (Kisah Para Rasul 15:36-41). Dalam perjalanan ini, Paulus menjelajahi wilayah Asia Kecil, Yunani, dan Makedonia. Di kota Korintus, Paulus tinggal selama satu setengah tahun dan mendirikan jemaat yang kuat (Kisah Para Rasul 18:11). Perjalanan kedua ini juga mencakup kisah penting tentang pembaptisan Eutykus yang hidup kembali setelah jatuh dari lantai atas (Kisah Para Rasul 20:7-12).
- Perjalanan 3 – Kisah Para Rasul 19:1-21:1
Perjalanan ketiga Paulus melibatkan perjalanan melalui wilayah Efesus di Asia Kecil, di mana terjadi berbagai mukjizat dan pertentangan dengan para ahli sihir (Kisah Para Rasul 19:11-20). Selanjutnya, Paulus berencana untuk pergi ke Yerusalem, dan di dalam perjalanan ini, ia memperingatkan para pemimpin gereja di Efesus tentang ancaman dan tantangan yang akan dihadapi gereja (Kisah Para Rasul 20:17-38). Perjalanan ini juga mencakup upaya Paulus untuk menjelaskan ajarannya di hadapan otoritas Romawi, yang akhirnya membawanya ke Yerusalem.
Melalui ketiga perjalanan misinya, Paulus tidak hanya menyebarkan Injil, tetapi juga membentuk dan memperkuat jemaat-jemaat Kristen di berbagai kota. Perjalanan-perjalanan ini mencerminkan ketekunan, keberanian, dan keteguhan iman Paulus dalam menyampaikan pesan Kristen kepada berbagai suku dan budaya. Sumbangsihnya dalam mengembangkan dan mengukuhkan gereja-gereja perdana sangat memengaruhi perkembangan awal Kekristenan.
Penangkapan dan Perjalanan Paulus ke Roma (Kisah Para Rasul 21-28)
Paulus ditangkap di Yerusalem dan, setelah serangkaian pengadilan, dikirim ke Roma. Kisahnya berakhir dengan Paulus yang berada dalam tahanan rumah di Roma, tetap setia mengajar tentang Kerajaan Allah dan Yesus Kristus.
Kesimpulan
“Kisah Para Rasul” memberikan kita sebuah gambaran inspiratif tentang bagaimana gereja awal berkembang dari sekelompok kecil pengikut Yesus di Yerusalem menjadi gerakan global yang melampaui batas-batas etnis dan geografis. Melalui pelayanan para rasul dan penuangan Roh Kudus, kita melihat penggenapan janji dan misi Yesus, yang terus berlanjut hingga hari ini dalam kehidupan dan kesaksian gereja di seluruh dunia. Kitab ini mengundang setiap pembaca untuk menjadi bagian dari cerita luar biasa ini, hidup dipenuhi dengan kekuatan dan bimbingan Roh Kudus.