Pendahuluan
Kitab Ester adalah salah satu dari dua belas kitab sejarah dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama Kristen. Kitab ini memaparkan peristiwa-peristiwa dramatis yang terjadi dalam kehidupan Ester, seorang wanita Yahudi yang menjadi ratu Persia, dan bagaimana dia menyelamatkan bangsanya dari ancaman genosida. Dalam artikel ini, kita akan menggali seluruh narasi di Kitab Ester dan mengeksplorasi korelasinya dengan kedatangan Yesus Kristus.
Bagian I: Ester Menjadi Ratu Persia
Pemilihan Ester sebagai Ratu
Ester dipilih sebagai ratu menggantikan Ratu Vashti, yang telah diceraikan oleh Raja Ahasyweros karena tidak taat. “Lalu dimasyhurkanlah keputusan raja itu di seluruh kerajaannya, –kerajaannya itu besar–sehingga semua isteri, dari yang mulia sampai yang hina, memberi hormat kepada suaminya.” (Ester 1:20).
Korelasi dengan Kedatangan Yesus
Sama seperti Ester dipilih untuk menjadi ratu, Yesus juga dipilih oleh Tuhan untuk menjadi Raja atas dunia. Keduanya berada di posisi istimewa yang bisa digunakan untuk menyelamatkan banyak orang.
Bagian II: Rencana Haman untuk Membunuh Orang Yahudi
Ancaman Terhadap Orang Yahudi
Haman, seorang pejabat tinggi di istana, merencanakan untuk membunuh semua orang Yahudi di Persia sebagai balas dendam terhadap Mordekhai, paman Ester, yang menolak untuk membungkuk kepadanya. “Haman berkata kepada raja Ahasyweros: Ada suatu bangsa yang tersebar dan terpencar di antara bangsa-bangsa di seluruh segala wilayah kerajaan baginda, tetapi hukum-hukum mereka berbeda dari segala hukum bangsa lain, dan hukum raja tidak ditaati oleh mereka. Oleh sebab itu tidak patut bagi raja membiarkan mereka hidup.” (Ester 3:8).
Korelasi dengan Kedatangan Yesus
Haman mewakili kejahatan yang ingin membinasakan umat Tuhan. Dalam konteks Perjanjian Baru, Yesus datang untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa dan kejahatan. Meskipun tidak ada ancaman fisik genosida dalam misi Yesus, Ia menyelamatkan umat-Nya dari hukuman kekal akibat dosa.
Bagian III: Ester Mengambil Tindakan
Puasa dan Doa
Sebelum menghadap raja, Ester meminta seluruh orang Yahudi untuk berpuasa dan berdoa selama tiga hari. “Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang ada di Susan dan puasalah bagiku: janganlah makan minum tiga hari lamanya, malam dan siang.” (Ester 4:16).
Korelasi dengan Kedatangan Yesus
Seperti Ester, Yesus juga melibatkan doa dan pengorbanan dalam misi-Nya. Dia berdoa di Taman Getsemani sebelum ditangkap dan menyerahkan diri-Nya sebagai korban untuk dosa umat manusia.
Bagian IV :Penyelamatan Orang Yahudi
Keberanian Ester
Ester menghadap raja tanpa dipanggil, sebuah tindakan yang bisa berakibat mati. Namun, raja mengulurkan tongkat emasnya, tanda bahwa dia mendapat kasih sayang dari raja. Akhirnya, Haman dihukum gantung dan rencananya gagal. “Maka kata raja Ahasyweros kepada ratu Ester dan kepada orang Yahudi Mordekhai: Sesungguhnya aku sudah memberikan kepada Ester istana Haman, dan Haman sendiri telah digantung pada tiang, karena ia mengacaukan orang Yahudi.” (Ester 8:7).
Korelasi dengan Kedatangan Yesus
Yesus, dengan kematian dan kebangkitan-Nya, telah mengalahkan dosa dan maut. Seperti Ester yang membebaskan orang Yahudi dari ancaman Haman, Yesus membebaskan umat manusia dari ancaman dosa dan kebinasaan.
Kesimpulan
Kitab Ester adalah kisah heroik tentang bagaimana seorang wanita Yahudi yang menjadi ratu Persia berhasil menyelamatkan bangsanya dari kehancuran. Melalui berbagai momen dan peristiwa, kita bisa melihat bayangan atau tanda-tanda dari apa yang akan terjadi melalui kedatangan Yesus. Meskipun dalam konteks yang sangat berbeda, baik Ester maupun Yesus memainkan peran sebagai penyelamat, yang bertindak dengan keberanian dan kasih untuk membebaskan mereka yang berada dalam bahaya.