Setelah Isa Al Masih dicobai oleh Iblis, Dia dikuasai oleh Roh Allah. Isa Al Masih mulai mengajar tentang Kerajaan Allah dan tentang bagaimana menjadi umat Allah yang sejati.
Dia pergi ke mana-mana. Dia menolong banyak orang serta mengajar mereka.
Pada suatu waktu, Isa Al Masih naik ke sebuah bukit untuk berdoa.
Di situ Ia berdoa kepada Allah sepanjang malam. Pada malam itu, Allah memberitahu Isa siapa saja yang harus dipanggil menjadi pengikut-pengikut-Nya yang sejati. Banyak orang mengikut Isa Al Masih.
Ada yang sungguh-sungguh ingin melakukan kehendak Allah, tetapi juga ada yang hanya mau melihat mukjizat-mukjizat Isa. Allah memberi petunjuk kepada Isa Al Masih untuk memilih 12 pengikut.
Dari pengikut-pengikut Isa Al Masih, ada empat penjala ikan. Inilah awal ceritanya bagaimana keempat penjala ikan itu mengikut Isa Al Masih.
Pada suatu hari, Isa sedang berdiri di pantai Danau Genesaret. Banyak orang berdesak-desakan hendak mendengar pengajaran Isa Al Masih tentang Kerajaan Allah. Isa Al Masih melihat ada dua perahu di pantai itu. Nelayan-nelayannya sudah turun dari perahu-perahu itu dan sedang mencuci jala mereka.
Isa Al Masih naik ke salah satu perahu, yaitu perahu Petrus. Ia lalu menyuruh Petrus mendorong perahunya sedikit jauh dari pantai. Dari perahu itu Isa Al Masih dapat mengajar banyak orang yang ada di pinggir danau.
Setelah selesai mengajar, Ia berkata kepada Petrus, “Dayunglah ke tempat yang dalam, dan tebarkan jalamu untuk menangkap ikan.”
“Bapak Guru,” jawab Petrus, “sepanjang malam kami sudah bekerja keras, namun tidak berhasil menangkap apa-apa! Tetapi karena Bapak Guru menyuruh, baiklah; saya akan menebar jala lagi.”
Pasti Petrus berpikir bahwa dirinyalah nelayan yang ahli, sedangkan Nabi ini tidak tahu apa-apa tentang menjala ikan. Tetapi Petrus tidak dapat bersikap masa bodoh terhadap wibawa Nabi Isa.
Petrus dengan adiknya Andreas menebarkan jalanya lagi. Tidak lama kemudian mereka mendapat begitu banyak ikan sampai jala mereka mulai sobek. Sebab itu mereka minta tolong kepada teman-teman mereka di perahu yang lain.
Teman-temannya, yaitu Yahya dan Yakub, datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahunya itu dengan ikan — penuh sekali sampai perahu-perahu itu hampir tenggelam.
Ketika Petrus melihat hal itu, ia sujud di hadapan Isa Al Masih, lalu berkata, “Tinggalkanlah saya, Junjungan! Sebab saya orang berdosa!”
Petrus, Andreas, Yahya, dan Yakub heran melihat betapa banyaknya ikan yang mereka tangkap.
Isa Al Masih berkata kepada Petrus, “Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjadi penjala orang.”
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!