Hari Pentakosta adalah salah satu momen terpenting dalam sejarah kekristenan. Pada hari ini, janji Allah tentang pencurahan Roh Kudus digenapi, menandai dimulainya Gereja sebagai tubuh Kristus yang hidup dan berkembang. Berikut adalah rincian peristiwa Pentakosta, seperti yang tercatat dalam Alkitab, serta maknanya bagi kehidupan umat Kristen.
Latar Belakang Pentakosta
Pentakosta, yang dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai Shavuot, awalnya adalah hari raya Yahudi yang dirayakan 50 hari setelah Paskah. Dalam Perjanjian Lama, hari ini memperingati pemberian Hukum Taurat kepada Musa di Gunung Sinai (Keluaran 19:1–8). Namun, dalam Perjanjian Baru, Pentakosta memiliki makna baru yang jauh lebih besar.
Penggenapan Janji Yesus
Sebelum kenaikan-Nya ke surga, Yesus berjanji kepada para murid bahwa mereka akan menerima kuasa saat Roh Kudus turun atas mereka (Kisah Para Rasul 1:8). Mereka diperintahkan untuk tinggal di Yerusalem dan menantikan janji Bapa.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu; dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” — Kisah Para Rasul 1:8
Peristiwa Pentakosta
Tanda-Tanda yang Luar Biasa
Pada hari Pentakosta, para murid berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba, terdengar suara seperti angin keras dari langit yang memenuhi ruangan. Kemudian, lidah-lidah api tampak hinggap di atas kepala setiap murid, dan mereka dipenuhi Roh Kudus. Dengan kuasa ini, mereka mulai berbicara dalam berbagai bahasa, meskipun sebelumnya mereka tidak mengenalnya (Kisah Para Rasul 2:1–4).
“Maka tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” — Kisah Para Rasul 2:3–4
Respon Kerumunan
Yerusalem saat itu dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai bangsa. Mereka terheran-heran mendengar para murid berbicara dalam bahasa mereka masing-masing. Beberapa orang bahkan mengejek dan menuduh para murid sedang mabuk.
“Tetapi orang lain menyindir: ‘Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.’” — Kisah Para Rasul 2:13
Khotbah Petrus: Panggilan untuk Bertobat
Melihat kebingungan orang-orang, Petrus berdiri dan menjelaskan bahwa peristiwa ini adalah penggenapan nubuat Nabi Yoel. Ia menyatakan bahwa Allah mencurahkan Roh-Nya ke atas semua orang di hari-hari terakhir (Yoel 2:28–32). Petrus kemudian menghubungkan pencurahan Roh dengan karya Yesus Kristus.
Yesus Sebagai Mesias
Petrus menekankan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Ia diutus oleh Allah, tetapi disalibkan oleh manusia. Namun, Allah membangkitkan-Nya dari antara orang mati, mengalahkan maut. Petrus mengutip nubuat Raja Daud yang meramalkan kebangkitan Yesus.
“Karena Engkau tidak akan menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu mengalami kebinasaan.” — Mazmur 16:10, dikutip dalam Kisah Para Rasul 2:27
Panggilan untuk Bertobat
Saat mendengar khotbah Petrus, hati banyak orang tergerak. Mereka bertanya, “Apa yang harus kami lakukan?” Petrus menjawab dengan tegas bahwa mereka harus bertobat dan dibaptis dalam nama Yesus untuk pengampunan dosa. Ia juga menjanjikan bahwa mereka akan menerima Roh Kudus.
“Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” — Kisah Para Rasul 2:38
Dampak Pentakosta
Pertumbuhan Jemaat
Sekitar tiga ribu orang menerima pesan Petrus dan dibaptis pada hari itu Injil sudah diberitakan kepada bangsa-bangsa. Ini menandai awal jemaat Kristen yang didasarkan pada ajaran para rasul, persekutuan, pemecahan roti, dan doa (Kisah Para Rasul 2:42).
Hidup dalam Kasih
Para jemaat hidup dalam semangat berbagi dan kasih. Mereka menjual harta milik untuk membantu mereka yang membutuhkan dan berkumpul setiap hari untuk beribadah dan memuji Allah.
“Dan mereka selalu berkumpul untuk pengajaran rasul-rasul dan untuk persekutuan. Mereka memecahkan roti dan berdoa bersama-sama.” — Kisah Para Rasul 2:42
Makna Pentakosta bagi Umat Kristen Saat Ini
Pentakosta mengingatkan kita bahwa Roh Kudus adalah kuasa yang memperlengkapi umat percaya untuk menjalankan misi Allah. Seperti para murid, kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dengan keberanian dan kuasa yang berasal dari Roh Kudus. Peristiwa ini juga menegaskan pentingnya pertobatan, iman, dan persekutuan dalam membangun tubuh Kristus.
“Kamu adalah tubuh Kristus dan masing-masing anggotanya.” — 1 Korintus 12:27
Kesimpulan
Hari Pentakosta adalah tonggak sejarah dalam kekristenan yang menandai pencurahan Roh Kudus dan awal Gereja. Peristiwa ini hanya terjadi sekali dalam sejarah gereja dan mengajarkan bahwa Allah bekerja melalui Roh-Nya untuk membawa transformasi, baik pada tingkat individu maupun komunitas. Sama seperti para murid yang dipenuhi Roh Kudus, kita juga dipanggil untuk hidup dalam kuasa-Nya, menjadi saksi kasih dan keselamatan Allah di dunia.