Kesombongan merupakan salah satu dosa yang sering kali tersembunyi di balik sikap percaya diri atau pencapaian. Dalam kehidupan sehari-hari, kesombongan bisa muncul ketika seseorang merasa lebih baik atau lebih penting daripada orang lain. Namun, Alkitab dengan tegas memperingatkan bahwa kesombongan tidak hanya merusak hubungan kita dengan sesama, tetapi juga menjauhkan kita dari hubungan yang benar dengan Tuhan.
Pengertian Kesombongan dan Bahayanya
Kesombongan adalah sikap dimana seseorang merasa unggul atas orang lain, dan dalam pandangan Alkitab, sikap ini sangatlah berbahaya. Kesombongan melahirkan keangkuhan, yang sering kali menutup hati seseorang dari peringatan, nasehat, dan bahkan kasih Tuhan.
Dalam banyak kisah di Alkitab, kesombongan seringkali menjadi penyebab kejatuhan tokoh-tokoh besar. Kesombongan mendorong seseorang untuk mengandalkan kekuatan, kebijaksanaan, dan keberhasilan mereka sendiri, bukannya mencari hikmat dan petunjuk Tuhan. Sikap ini menjauhkan seseorang dari rendah hati dan bergantung pada Tuhan, sehingga membuka jalan bagi kehancuran.
Amsal 3:7-8: Menghindari Keangkuhan
Dalam Amsal 3:7-8, kita diajarkan untuk “tidak menganggap diri sendiri bijak, tetapi takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan.” Sikap merasa bijak dan mengandalkan pengetahuan atau kemampuan diri sendiri adalah cermin dari kesombongan. Ayat ini mengingatkan bahwa hikmat manusia sering kali terbatas, sedangkan hikmat Tuhan sempurna dan berkuasa.
Saat kita bergantung pada hikmat dan pengetahuan kita sendiri, kita cenderung mengabaikan bimbingan Tuhan. Dalam ayat ini, kita diingatkan untuk selalu rendah hati dan berserah pada Tuhan, karena hanya Dia yang memberikan kebijaksanaan sejati yang akan “menyembuhkan tubuh dan menyegarkan tulang-tulang kita.”
Amsal 25:27: Bahaya Mencari Kemuliaan Diri
“Amsal 25:27 mengatakan bahwa tidak baik mencari kemuliaan bagi diri sendiri. Ketika seseorang terlalu terfokus pada mencari pujian, mereka cenderung terjebak dalam sikap sombong. Alkitab menekankan bahwa memuji diri sendiri, apalagi berusaha mendapatkan pengakuan dari orang lain secara berlebihan, adalah perbuatan yang tidak terhormat.
Mencari kemuliaan pribadi sering kali berakar pada ketidakpuasan dan rasa tidak aman. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa kemuliaan sejati hanya bisa ditemukan ketika kita menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan kita. Ketika seseorang berusaha mencari kemuliaan dan kehormatan untuk dirinya sendiri, mereka melupakan kehormatan sejati yang datang dari mengandalkan Tuhan.
Amsal 27:2: Biarkan Orang Lain yang Memuji
Amsal 27:2 menekankan pentingnya kerendahan hati: “Biarlah orang lain yang memuji engkau, bukan mulutmu sendiri.” Ini adalah nasihat yang sangat penting dalam menjaga hati dari kesombongan. Banyak orang jatuh dalam dosa kesombongan karena terlalu cepat mencari pujian dan pengakuan untuk dirinya sendiri.
Alkitab mengajarkan bahwa pujian seharusnya datang dari orang lain, bukan dari diri kita sendiri. Mencari pujian dari diri sendiri menunjukkan bahwa kita terlalu fokus pada prestasi kita, dan lupa bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari anugerah Tuhan. Mempertahankan sikap rendah hati, bahkan di tengah keberhasilan, menunjukkan bahwa kita menyadari semua berkat datang dari Tuhan.
Yeremia 9:23-24: Kegagalan Bermegah dalam Hal Duniawi
Dalam Yeremia 9:23-24, Tuhan dengan jelas menegur orang-orang yang bermegah dalam kebijaksanaan, kekuatan, atau kekayaan mereka. Hal-hal duniawi ini mungkin tampak mengagumkan di mata manusia, tetapi di hadapan Tuhan, mereka tidak berarti jika tidak disertai dengan pengenalan akan Dia.
Ayat ini mengajarkan bahwa bermegah dalam hal duniawi adalah cerminan dari kesombongan. Kesombongan yang datang dari kebijaksanaan, kekayaan, atau kekuatan hanya menunjukkan bahwa seseorang tidak memahami kasih setia, keadilan, dan kebenaran Tuhan. Tuhan menginginkan kita untuk bermegah hanya dalam satu hal: bahwa kita mengenal dan memahami siapa Dia.
Roma 12:16: Kesederhanaan dan Kesatuan dalam Kehidupan Bersama
Roma 12:16 mengingatkan kita untuk hidup sehati sepikir dan tidak memikirkan hal-hal yang terlalu tinggi. Alkitab terus-menerus mendorong umat percaya untuk hidup dalam kesederhanaan, saling menghormati, dan tidak menganggap diri lebih baik dari orang lain.
Kesombongan sering kali muncul ketika seseorang merasa lebih baik, lebih bijaksana, atau lebih kuat dari orang lain. Namun, Alkitab menekankan bahwa kita harus hidup dalam harmoni dan tidak memandang rendah orang lain. Ayat ini juga mengajarkan pentingnya hidup dalam kerendahan hati dan kesatuan dengan orang lain, yang menunjukkan rasa hormat dan pengakuan terhadap anugerah Tuhan dalam hidup kita.
Fakta Tentang Kesombongan dalam Sejarah Alkitab
Dalam banyak contoh di Alkitab, kesombongan adalah penyebab kejatuhan banyak pemimpin besar. Raja Saul, contohnya, kehilangan tahtanya karena kesombongannya. Ia tidak mematuhi perintah Tuhan dan terlalu mengandalkan kebijaksanaannya sendiri. Hal ini mengingatkan kita bahwa kekuasaan, kebijaksanaan, atau kekuatan manusia tidak ada artinya tanpa ketaatan kepada Tuhan.
Di sisi lain, tokoh-tokoh seperti Raja Daud berhasil karena sikap rendah hatinya. Meski Daud adalah raja besar dengan banyak kemenangan, ia selalu mengakui Tuhan sebagai sumber kekuatan dan keberhasilannya. Keberhasilan Daud dalam memimpin adalah cerminan dari ketergantungannya pada Tuhan, bukan pada kekuatannya sendiri.
Cara Mengatasi Kesombongan Berdasarkan Ajaran Alkitab
- Mengakui Ketergantungan pada Tuhan
Sadarilah bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah anugerah Tuhan. Dengan menyadari hal ini, kita akan lebih mudah bersikap rendah hati dan bergantung pada Tuhan dalam segala hal. Ingat kita kita tidak dapat berbuat apa-apa tanpa Tuhan - Hindari Pujian Diri Sendiri
Jangan cepat mencari pengakuan atau pujian dari orang lain. Biarkan tindakan dan sikap kita berbicara, dan serahkan kepada Tuhan untuk mengangkat kita di waktu-Nya. - Hidup dalam Kesederhanaan
Jangan mencari kemuliaan atau pengakuan dari orang lain. Fokuslah pada menjalani hidup dengan rendah hati dan sederhana, serta mengutamakan kehendak Tuhan dalam setiap tindakan. - Bersyukur dalam Segala Hal
Melatih diri untuk selalu bersyukur atas segala sesuatu yang Tuhan berikan. Sikap syukur ini akan menjaga hati kita tetap rendah dan jauh dari kesombongan. - Menghormati Orang Lain
Selalu hargai dan hormati orang lain tanpa memandang rendah mereka. Kesombongan sering kali muncul ketika kita memandang rendah orang lain, tetapi Tuhan menghendaki kita untuk saling menghormati sebagai sesama ciptaan-Nya.
Kesimpulan
Kesombongan adalah dosa yang serius karena menghalangi kita untuk hidup dalam kebenaran dan ketergantungan pada Tuhan. Dengan mengikuti ajaran Alkitab dan menjaga hati dari kesombongan, kita dapat hidup dalam kerendahan hati dan damai sejahtera Kristus.