Pendahuluan
Salah satu klaim yang sering muncul dalam diskusi tentang tokoh-tokoh Alkitab adalah usia Rebekah (Ribka) saat ia menikah dengan Ishak. Beberapa sumber menyatakan bahwa Rebekah (Ribka) berusia sangat muda, bahkan ada yang mengklaim bahwa ia berusia tiga tahun. Namun, apa yang sebenarnya kita ketahui dari teks Alkitab?
Petunjuk dari Kitab Kejadian
Rebekah (Ribka) sebagai Wanita Dewasa
Dalam Kitab Kejadian, ada beberapa petunjuk yang memberikan gambaran bahwa Rebekah (Ribka) adalah seorang wanita yang mampu mengambil keputusan sendiri dan melakukan tugas-tugas yang memerlukan kemampuan fisik dan kematangan sosial. Kejadian 24:17-21 memberikan cerita tentang bagaimana hamba Abraham pergi mencari istri untuk Ishak. Saat bertemu Rebekah (Ribka) di sumur, dia digambarkan sebagai seorang yang bisa mengambil inisiatif, mengambil keputusan sendiri mengenai perjalanannya dengan hamba Abraham, dan secara aktif berpartisipasi dalam tugas-tugas seperti mengambil air dari sumur.
Kemampuan Fisik dan Kedewasaan Rebekah (Ribka)
Menarik untuk dicatat, Rebekah (Ribka) tidak hanya mengambil air untuk satu unta, tetapi untuk semua unta yang datang bersama hamba Abraham. Pertimbangkan tugas fisik ini—membawa air yang cukup untuk memuaskan dahaga banyak unta. Bagaimana seorang anak kecil bisa membawa air sebanyak itu? Tindakan ini menunjukkan kemampuan fisik dan kedewasaan yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang anak kecil.
Konteks Budaya dan Naratif
Detail Usia dalam Perjanjian Lama
Perjanjian Lama sering meninggalkan detail usia, kecuali jika itu relevan dengan narasi atau tujuan teologis. Tanpa bukti teks yang spesifik, klaim tentang usia sangat muda Rebekah (Ribka) tidak didukung secara luas oleh para sarjana Yahudi maupun Kristen. Sebaliknya, para penafsir cenderung menganggap bahwa dia berada dalam usia pernikahan yang sesuai dengan norma-norma budaya pada masa itu.
Norma Pernikahan pada Masa Itu
Norma pernikahan pada masa itu memungkinkan pernikahan pada usia yang lebih muda dibandingkan standar modern, tetapi ini tetap memerlukan kematangan fisik dan sosial. Dengan demikian, usia Rebekah (Ribka) saat menikah kemungkinan besar adalah usia yang sesuai dengan kebiasaan (Kejadian 1 & 2, Allah mengarahkan Adam dan Hawa beranak. Suami istri bisa bersatu untuk berkeluarga langsung) dan tradisi yang berlaku pada waktu itu. tujuan pernikahan itu ialah beranak. Tidak norma untuk pria menikah dengan wanita muda yang belum bisa hamil atau belum pernah haid.
Analisis Teks dan Kesimpulan
Penerapan Pemahaman Kontekstual
Ketika kita membaca narasi Alkitab, penting untuk menerapkan pemahaman yang kontekstual dan menghindari penarikan kesimpulan yang tidak didukung oleh teks. Tanpa bukti yang jelas dan spesifik dari Kitab Suci, klaim bahwa Rebekah (Ribka) berusia tiga tahun saat menikah tidak memiliki dasar yang kuat.
Interpretasi yang Lebih Masuk Akal
Dengan mempertimbangkan semua aspek—kemampuan fisik, kedewasaan sosial, dan norma budaya—penafsiran yang lebih masuk akal adalah bahwa Rebekah (Ribka) berada dalam usia yang wajar untuk menikah menurut standar zamannya. Ia mampu mengambil keputusan sendiri, berpartisipasi dalam tugas-tugas berat, dan menunjukkan kematangan yang diperlukan untuk peran yang akan ia jalani sebagai istri Ishak.
Kesimpulan
Klaim bahwa Rebekah (Ribka) menikah pada usia tiga tahun tidak didukung oleh bukti teks Alkitab maupun oleh penafsiran para sarjana. Sebaliknya, teks Kitab Kejadian memberikan gambaran bahwa Rebekah (Ribka) adalah seorang wanita yang matang secara fisik dan sosial, siap untuk menjalani peran penting dalam sejarah Israel. Memahami konteks dan norma budaya pada masa itu membantu kita melihat bahwa Rebekah (Ribka) menikah pada usia yang sesuai dengan tradisi dan praktik yang berlaku.