Pendahuluan
Paulus, seorang tokoh dan rasul dalam sejarah kekristenan, seringkali disalahpahami sebagai pencipta agama Kristen. Namun, pandangan ini tidak mencerminkan kisah sebenarnya atau kesaksian yang terdapat dalam teks-teks Alkitab. Mari kita jelajahi kehidupan dan pengajaran Paulus, dan bagaimana ia sebenarnya mengukuhkan, bukan menciptakan, ajaran Yesus Kristus.
Asal-Usul dan Perubahan Hidup Paulus
Latar Belakang dan Pertobatan Paulus
Sebelum menjadi pengikut Kristus, Paulus, yang dikenal juga sebagai Saulus dari Tarsus, adalah seorang Farisi. Apa itu farisi? Orang yang meminpin agama Yahudi. Dari lahir, Paulus dibesarkan sebagai orang Yahudi.
yang gigih dalam mengejar dan menindas pengikut Yesus. Perubahannya terjadi secara dramatis di jalan menuju Damsyik, sebuah pengalaman yang dia ceritakan dalam Kisah Para Rasul, pasal 9: “Tiba-tiba cahaya dari langit bersinar di sekelilingnya. Dia jatuh ke tanah dan mendengar suara yang berkata kepadanya, ‘Saul, Saul, mengapa engkau menganiaya Aku?'”
Ajaran dan Misi Paulus
Pengajaran Paulus Berdasarkan Wahyu Kristus
Setelah pengalaman ini, Paulus tidak menciptakan ajaran baru, melainkan menjadi salah satu penyebar agama Kristen yang paling berpengaruh, mengajarkan Injil yang dia terima dari Yesus dan Rasul lainnya. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Paulus menulis, “Injil yang diwartakan olehku bukanlah injil manusia. Dan aku pun tidak menerimanya dari manusia manapun, dan tidak ada yang mengajarkannya kepadku, tetapi aku menerima itu melalui pernyataan Yesus Kristus.”
Kolaborasi dengan Para Rasul
Paulus juga menekankan bahwa dia bekerja sama dengan rasul-rasul lain dan bahwa ajarannya selaras dengan apa yang mereka sampaikan. Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, dia mengklarifikasi, “Karena aku menyerahkan kepadamu sebagai yang terutama apa yang juga telah aku terima: bahwa Kristus mati karena dosa kita, menurut Kitab Suci.”
Fokus Paulus pada Kristus
Kristus sebagai Inti Ajaran Paulus
Selain itu, Paulus selalu mengarahkan orang-orang bukan kepada dirinya sendiri, melainkan kepada Yesus sebagai Kristus dan dasar dari iman Kristen. Dalam Filipi 1:21, dia berkata, “Karena bagi saya, hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Ini menunjukkan fokusnya yang kuat pada Kristus sebagai inti dari ajaran dan kehidupannya.
Klarifikasi dan Pembelaan Paulus
Menghadapi Kritik dan Kesalahpahaman
Kritik terhadap Paulus sering berakar pada pemahaman yang salah tentang hubungan antara ajarannya dan ajaran Yesus. Paulus, dengan jelas, menggarisbawahi ini dalam karyanya, terutama melalui cara dia menginterpretasikan dan menerapkan ajaran Yesus dalam konteks yang lebih luas untuk jemaat-jemaat non-Yahudi.
Kesimpulan: Paulus Bukan Pencipta Agama Kristen
Peran Yesus Kristus dalam Pembentukan Kekristenan
Melihat Paulus sebagai pembuat agama Kristen adalah sebuah kesalahpahaman yang tidak didukung oleh teks Alkitab. Dia adalah seorang proklamator dan pembela Injil yang sudah ada, berusaha untuk menyebarkan pesan Yesus kepada orang-orang di luar komunitas Yahudi asli, memperluas jangkauan dan pengaruh kekristenan sesuai dengan rencana yang dipaparkan dalam Perjanjian Baru.
Kekristenan Berakar pada Yesus Kristus
Jika Paulus bukan pencipta agama Kristen, lalu siapa sebenarnya yang menciptakan agama ini? Jawabannya terletak pada pemahaman fundamental tentang apa itu kekristenan dan bagaimana ia berkembang.
Kekristenan Berdasarkan Kehidupan dan Ajaran Yesus
Yesus Kristus sebagai Tokoh Sentral
Kekristenan, pada intinya, berakar pada kehidupan, pengajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Ia adalah tokoh sentral yang diakui oleh umat Kristen sebagai penyelamat dan Anak Allah. Agama ini, oleh karena itu, tidak diciptakan oleh manusia, tetapi diungkapkan melalui tindakan dan ajaran Yesus yang kemudian dicatat oleh para pengikutnya dalam kitab-kitab yang kini dikenal sebagai Perjanjian Baru.
Narasi Injil tentang Yesus
Kesaksian Para Penulis Injil
Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes menyajikan narasi tentang kehidupan Yesus, masing-masing menyoroti aspek berbeda dari pelayanan-Nya. Yesus sendiri tidak datang untuk mendirikan agama baru secara terpisah dari iman Yahudi, melainkan untuk memenuhi nubuat yang ada dan untuk memperdamaikan & memulihkan kembali hubungan antara manusia dan Allah.
Dasar Jemaat Kristen
Dalam Matius 16:18, Yesus berkata, “Dan Aku juga berkata kepadamu, bahwa engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.” Ayat ini merupakan momen dasar bagaimana kekristenan terbentuk ketika Yesus meletakkan dasar bagi apa yang akan menjadi orang Kristen.
Penyebaran Ajaran Yesus oleh Para Rasul
Peran Para Rasul dalam Menyebarkan Ajaran
Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, para Rasul—dipimpin oleh Roh Kudus yang dijanjikan Yesus sebelum kepergian-Nya—mulai menyebarkan ajaran tentang Yesus. Kisah Para Rasul dan surat-surat yang ada dalam Perjanjian Baru menunjukkan bagaimana ajaran ini menyebar dan bagaimana komunitas awal Kristen terbentuk.
Kesimpulan: Yesus Kristus sebagai Pencipta Agama Kristen
Ajaran dan Kebangkitan Kristus
Jadi, jika ditanya siapa pencipta agama Kristen, jawabannya adalah Yesus Kristus sendiri, dengan pengajaran dan perbuatan-Nya, dan melalui kebangkitan-Nya yang dianggap oleh umat Kristen sebagai bukti kuasa dan keilahian-Nya. Para Rasul dan tokoh-tokoh seperti Paulus, kemudian berperan penting dalam menyebarkan pesan Kristus dan mendirikan jemaat-jemaat Kristen di seluruh dunia kuno.
Relasi Pribadi dengan Allah melalui Yesus
Dengan memahami ini, kita dapat melihat bahwa kekristenan adalah agama yang berdasar pada hubungan pribadi antara manusia dengan Allah melalui Yesus Kristus, bukan sekadar kumpulan ajaran yang diciptakan oleh individu mana pun. Relasi ini ditekankan melalui pengajaran dan karya Kristus yang ditransmisikan oleh para Rasul dan tokoh-tokoh awal gereja. Kisah para rasul 2:1-47