Pendahuluan
Surat 1 Petrus, yang secara tradisional diatributkan kepada Rasul Petrus, ditujukan kepada orang percaya yang tersebar dan mengalami penderitaan dan penganiayaan. Surat ini memberikan dorongan, nasihat, dan pengharapan, mengingatkan pembaca tentang warisan kekal mereka di dalam Kristus, mendorong mereka untuk hidup kudus, dan untuk bersiap menyambut kedatangan Yesus kembali.
Bagian I: Pengharapan dan Warisan dalam Kristus
Identitas dan Pengharapan Baru (1 Petrus 1:1-12)
Petrus memulai dengan mengingatkan pembaca tentang identitas dan pengharapan baru mereka sebagai orang terpilih dan anak-anak Allah.
“Berkatilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang telah mengikut belas kasihan-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali kepada suatu pengharapan yang hidup melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati” (1 Petrus 1:3)
Hidup Suci dan Taat (1 Petrus 1:13-25)
Petrus mengajak pembaca untuk mengarahkan hati mereka pada pengharapan yang akan dinyatakan pada kedatangan Yesus dan hidup dalam kesucian yang sejati.
“Namun, kamu adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri supaya kamu dapat memberitakan kebaikan-kebaikan-Nya, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan menuju kepada terang-Nya yang ajaib.” (1 Petrus 2:9)
Bagian II: Menderita sebagai Orang Kristen
Panggilan untuk Menderita dengan Baik (1 Petrus 2:18-25)
Petrus mengajarkan tentang menderita karena kebenaran, mengikuti jejak Yesus yang juga menderita, memberikan teladan yang sempurna dalam ketabahan dan kesetiaan.
“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus juga telah menderita untuk kamu, meninggalkan teladan, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (1 Petrus 2:21)
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1 Petrus 2:24 )
Mendorong Perilaku yang Saleh (1 Petrus 3)
Petrus memberikan nasihat praktis tentang bagaimana hidup dalam kasih, harmoni, dan pengertian, baik dalam keluarga maupun masyarakat.
Bagian III: Menghadapi Penganiayaan dan Menjaga Iman
Bersiap untuk Penganiayaan (1 Petrus 4:12-19)
Petrus mengingatkan pembaca untuk tidak heran menghadapi penganiayaan, melainkan bersukacita sebagai bagian dalam penderitaan Kristus.
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu terkejut atau tercengang oleh nyala api pencobaan yang sedang terjadi di antara kamu, seakan-akan sesuatu yang ganjil menimpa kamu” (1 Petrus 4:12)
Petunjuk untuk Penatua dan Jemaat (1 Petrus 5)
Instruksi untuk pemimpin gereja dan jemaat tentang bagaimana hidup rendah hati, waspada, dan tetap kokoh dalam iman di tengah serangan musuh. yaitu dengan cara menjaga pikiran kita dengan cara
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7)
juga dengan melawan Iblis dengan berjaga jaga dengan Firman Allah
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” ( 1 Petrus 5:9 )
Bagian IV: Pengharapan dan Penantian Kedatangan Kristus
Keutamaan dan Pengharapan (1 Petrus 1:13, 5:4)
Di seluruh surat, Petrus mengingatkan tentang pengharapan yang ada di dalam Yesus, menantikan kedatangan-Nya yang mulia, di mana iman akan ditemukan sebagai pujian, kemuliaan, dan hormat.
“Dan apabila gembala agung menyatakan diri, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak akan layu” (1 Petrus 5:4)
Kesimpulan
Surat 1 Petrus adalah surat yang penuh penghiburan dan pengharapan, mengingatkan kita tentang identitas kita di dalam Kristus, panggilan untuk hidup suci, kesabaran dan ketabahan dalam penderitaan, dan pengharapan yang teguh akan kedatangan Yesus. Pesan Petrus adalah sebuah dorongan bagi setiap orang percaya untuk terus maju, tidak peduli betapa kerasnya tantangan, dengan mata yang terfokus pada warisan abadi yang telah disiapkan bagi kita dan kedatangan kembali Tuhan kita yang mulia. Surat ini mengingatkan kita bahwa dalam segala situasi, kita dipanggil untuk mencerminkan kebenaran, kasih, dan pengharapan yang kita miliki di dalam Kristus.