Pendahuluan
Surat kepada Ibrani adalah sebuah teks yang rumit dan teologis mendalam dalam Perjanjian Baru yang menekankan supremasi Yesus Kristus sebagai imam agung, pengorbanan sempurna, dan perantara baru perjanjian yang lebih baik. Meskipun penulisnya tidak diketahui pasti, surat ini penuh dengan referensi Perjanjian Lama dan pengajaran tentang bagaimana Yesus memenuhi nubuat-nubuat tersebut, serta tentang pengharapan akan kedatangan-Nya kembali.
Bagian I: Yesus, Penggenapan Nubuat dan Imam Agung yang Sempurna
Yesus sebagai Pewujudan Allah (Ibrani 1)
Paulus memulai dengan menggambarkan Yesus sebagai pewujudan akhir dari Allah, melebihi malaikat, dan memegang kedudukan tertinggi.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berbicara kepada nenek moyang kita dengan banyak cara melalui para nabi, tetapi pada akhir zaman ini Ia telah berbicara kepada kita melalui Anak-Nya…” (Ibrani 1:1-2)
Yesus sebagai Imam Agung yang Lebih Unggul (Ibrani 4-5, 7)
Ibrani 4:12 menjelaskan tentang kuasa Firman Allah dan bagaimana firman Allah hidup.
Kita bisa masuk ruang suci melalui imam Kristus – Ibrani 4:16
Penulis menguraikan bagaimana Yesus menjadi imam agung menurut peraturan Melkisedek, yang tidak terikat oleh keturunan Lewi atau batas usia, dan bagaimana pelayanan-Nya lebih unggul dari sistem imamat Lama.
“Dan sebagaimana Ia tetap imam untuk selama-lamanya, maka Ia juga dapat menyelamatkan selamanya mereka yang datang kepada Allah melalui Dia, karena Ia selalu hidup untuk memberi syafaat bagi mereka.” (Ibrani 7:24-25)
Bagian II: Keunggulan Perjanjian Baru
Perjanjian Baru yang Lebih Baik (Ibrani 8-10)
Penulis menggambarkan bagaimana Yesus mendirikan perjanjian baru yang lebih baik dengan pengorbanan-Nya sendiri, yang tidak perlu diulangi seperti pengorbanan dalam sistem lama.
“Karena itu Ia adalah penengah perjanjian yang baru, supaya, oleh karena kematian telah terjadi untuk penebusan pelanggaran-pelanggaran di bawah perjanjian yang pertama, mereka yang dipanggil menerima janji warisan yang kekal.” (Ibrani 9:15)
kita memahami bahwa tidak ada kesempatan yang kedua setelah meninggal untuk bertobat dan percaya
“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibrani 9:27)
Kunci utama dari konsep keselamatan mulai dari kitab kejadian sampai wahyu bertitik tumpu pada pengorbanan harus dilakukan. dan bahkan bisa kita sebut bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan
“Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. “ (Ibrani 9:22)
Iman dalam Perjanjian Baru (Ibrani 11-12)
Penulis memberikan contoh-contoh tentang iman dari Perjanjian Lama, mengarahkan pembaca untuk mengikuti teladan kesetiaan mereka, sambil menekankan Yesus sebagai “penyempurna iman kita.”
“iman sebagai ‘dasar dari segala sesuatu yang di harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat’” (ibrani 11:1)
Bagian III: Eksortasi, Pengharapan, dan Penghiburan
Eksortasi untuk Bertekun (Ibrani 12-13)
Penulis menasehati pembaca untuk bertekun dalam iman, disiplin, dan kasih, mengingatkan mereka tentang kebutuhan untuk tetap setia dan mendorong satu sama lain.
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” (Ibrani 12:1-2 )
“Karena itu, karena kita mempunyai kerajaan yang tidak dapat digoncangkan, marilah kita berterima kasih, dan dengan demikian kita menyembah Allah dengan cara yang berkenan kepada-Nya dengan hormat dan takut” (Ibrani 12:28)
Penutup: Doa dan Salam (Ibrani 13:20-25)
Penulis menutup dengan doa berkat dan beberapa pesan pribadi, mengingatkan kembali pada kekuatan dan bimbingan Yesus.
Kesimpulan
Surat kepada Ibrani adalah sebuah karya yang mendalam dan menggugah, mengajak kita untuk memandang Yesus sebagai pusat iman kita dan penggenapan dari segala nubuat dan upacara dalam Perjanjian Lama. Melalui pengajaran ini, kita diajak untuk memahami lebih dalam tentang pengorbanan Yesus, iman kita yang harus terus dipertahankan, dan harapan akan kedatangan-Nya kembali. Surat ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap tantangan dan perjalanan iman, kita memiliki imam agung yang sempurna dan penyelamat yang telah mempersiapkan jalan bagi kita menuju hubungan yang lebih dekat dengan Allah.