Pendahuluan
Kitab Habakuk menonjol karena strukturnya yang unik. Berbeda dengan kebanyakan kitab nabi, Habakuk lebih fokus pada dialog antara nabi dan Tuhan. Melalui dialog ini, kita melihat pergulatan iman Habakuk dan jawaban Tuhan yang memberikan pengertian dan pengharapan.
Bagian I: Pertanyaan Habakuk
Mengapa Kebenaran Tampaknya Tertunda?
Habakuk memulai dengan pertanyaan tentang mengapa Tuhan membiarkan ketidakadilan berlarut-larut di Yehuda.
“Ya TUHAN, sampai berapa lama aku harus berseru, dan Engkau tidak mendengar, harus berteriak kepadamu: “Penindasan!” dan Engkau tidak menyelamatkan?” (Habakuk 1:2)
Respon Tuhan: Penggunaan Bangsa yang Kejam
Tuhan menjawab bahwa Dia akan membangkitkan bangsa Kasdim, bangsa yang kejam dan cepat, untuk menghukum Yehuda karena dosa mereka.
Bagian II: Pertanyaan Habakuk Lagi
Bagaimana Tuhan Bisa Menggunakan Bangsa yang Lebih Jahat?
Habakuk kemudian bertanya bagaimana mungkin Tuhan, yang murni dan kudus, bisa menggunakan bangsa yang lebih jahat dari Yehuda sebagai alat penghukuman.
“Engkau yang terlalu murni mata-Mu untuk melihat yang jahat dan yang tidak dapat menonton kesesatan, mengapa Engkau menonton pengkhianat dan diam saja, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari padanya?” (Habakuk 1:13)
Respon Tuhan: Kasdim Juga Akan Dihukum
Tuhan menegaskan bahwa, meskipun Dia menggunakan Kasdim sebagai alat-Nya, mereka juga akan dihukum karena kejahatannya.
Bagian III: Kepercayaan dan Pujian kepada Tuhan
Ketaatan Habakuk dalam Menantikan Tuhan
Meskipun ia menghadapi kesulitan, Habakuk memutuskan untuk tetap setia menantikan Tuhan.
“Aku akan berdiri di tempat penjagaanku dan menduduki kubu; aku akan menanti apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku dan apa yang harus kujawab atas teguran terhadapku.” (Habakuk 2:1)
Nyanyian Pujian Habakuk
Dalam bab terakhir, Habakuk mengekspresikan kepercayaannya pada Tuhan melalui sebuah nyanyian pujian, mengakui kebesaran dan kesetiaan Tuhan.
Bagian IV: Korelasi dengan Kedatangan Yesus
Iman dan Kebenaran
Salah satu ayat kunci dalam Habakuk adalah: “Tetapi orang benar, oleh percayanya ia akan hidup.” (Habakuk 2:4). Ayat ini dikutip beberapa kali dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam konteks kebenaran yang datang melalui iman di dalam Yesus Kristus.
Janji Keselamatan
Seperti Habakuk yang menantikan penyelamatan Tuhan, kita diberikan pengharapan penyelamatan melalui Yesus, yang datang untuk menyelamatkan dunia dari dosa.
Kesimpulan
Melalui dialog antara Habakuk dan Tuhan, kita diberikan gambaran mengenai cara Tuhan bekerja di dunia ini, meskipun terkadang tidak sesuai dengan harapan atau pemahaman kita. Habakuk mengajarkan kita tentang kejujuran dalam pergulatan iman dan pentingnya tetap memegang teguh janji Tuhan. Dan melalui Yesus, janji Tuhan tentang keselamatan menjadi kenyataan bagi kita semua.